"80% Penyakit Autoimun Terjadi pada Perempuan... Kenapa?"
Sebagai seorang Sifillah—perempuan yang sedang bertumbuh dan menata kehidupan dengan sadar—saya tercengang ketika mendengar sebuah paparan dari Dr. Gabor Maté dalam sebuah podcast. Paparan itu bukan hanya membuka pemahaman baru tentang penyakit autoimun, tetapi juga menampar kesadaran saya tentang bagaimana budaya, peran sosial, dan luka batin yang tak tersuarakan dapat menggerogoti tubuh perempuan secara perlahan.
Autoimun: Ketika Tubuh Menyerang Dirinya Sendiri
Dalam penjelasannya, Dr. Gabor Maté menyebut bahwa sekitar 80% penderita penyakit autoimun adalah perempuan. Ini bukan sekadar data statistik medis. Ini adalah suara tubuh yang selama ini tidak terdengar. Suatu alarm sistemik bahwa ada yang salah dalam pola hidup emosional dan sosial perempuan.
Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi dari infeksi dan penyakit, justru menyerang jaringan sehat tubuh sendiri. Gejalanya bisa berupa kelelahan kronis, nyeri sendi, ruam, gangguan pencernaan, hingga depresi. Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah: mengapa mayoritas penderita adalah perempuan?