The Art of Calm Living - Seni Berdamai dengan Masalah
Dalam kehidupan, masalah adalah sebuah keniscayaan. Dari satu solusi yang kita temukan, sering kali muncul masalah baru yang harus kita hadapi. Seperti seorang mahasiswa yang berjuang untuk lulus ujian, setelah berhasil, tantangan berikutnya adalah mencari pekerjaan. Begitu seterusnya, kehidupan adalah serangkaian masalah yang tidak pernah berhenti. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan menikmati proses dan berdamai dengan masalah sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Masalah: Sebuah Pertanyaan yang Netral
Kata “masalah” berasal dari bahasa Arab, akar katanya adalah saala yang berarti pertanyaan. Mengapa kita tidak mulai memandang masalah sebagai sebuah pertanyaan yang bersifat netral? Respon kita terhadap masalah inilah yang akan menentukan hasilnya – apakah menjadi hal yang positif atau negatif.
Mengapa Berdamai dengan Masalah Itu Penting?
Menghadapi masalah dengan sudut pandang yang benar menjadi kunci untuk hidup lebih tenang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kelly McGonigal, Ph.D., stres sebenarnya bukanlah musuh. Justru keyakinan atau cara kita memaknai stres (stress belief) memiliki dampak besar terhadap hidup kita. Memeluk stres sebagai sahabat adalah lebih penting daripada mencoba mengurangi stres itu sendiri.
Keyakinan bahwa setiap masalah yang Allah hadirkan telah disesuaikan dengan kemampuan kita (seperti dalam QS Al-Baqarah:286 “La yukallifu Allahu nafsan illa wus’aha”) dapat mengubah tekanan menjadi peluang untuk bertumbuh. Masalah bukanlah beban yang membuat dada kita sempit, tetapi guru kehidupan yang mendidik jiwa, menyucikan diri dari dosa, dan memurnikan tauhid.
Tiga Sikap dalam Menghadapi Masalah
Fokus pada Apa yang Ada di Dalam Kendali
Ketika menghadapi masalah, tanyakan kepada diri sendiri: “Apa yang ada dalam kendali saya di dalam situasi ini? Bagaimana saya memaknainya?” Dengan memfokuskan energi pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, kita melatih kebebasan spiritual untuk memilih respon terhadap setiap masalah. Dalam situasi yang sulit, pemaknaan menjadi kekuatan utama untuk menghadapi realitas.Fokus pada Solusi
Alihkan perhatian dari apa yang salah ke arah solusi. Tanyakan: “Atas situasi ini, apa yang saya inginkan? Apa yang bisa saya ubah? Apa yang bisa saya lakukan?” Dengan arah pandang yang terfokus pada solusi, energi kita tidak terbuang percuma, dan langkah menuju penyelesaian menjadi lebih nyata.Menikmati Proses
Seperti seorang pemanah yang telah melepaskan busurnya, kita perlu menyerahkan hasil akhir kepada Allah. Lepaskan kemelekatan pada hasil, dan nikmati prosesnya. Tanyakan kepada diri sendiri: “Apa yang bisa saya nikmati dari tantangan ini meskipun hasilnya belum terlihat? Apa yang bisa saya syukuri dari proses ini? Apa yang bisa saya rayakan di setiap pencapaian kecil?” Dengan menikmati setiap langkah kecil, kita mencegah rasa frustrasi dan menjaga semangat untuk terus melangkah.
Berlatih Seni Berdamai dengan Masalah
Dalam pertemuan keempat di kelas Inner Game, salah satu hal penting yang saya pelajari adalah perlunya melatih diri untuk melihat masalah dari sudut pandang pengamat, bukan sekadar pelaku. Ketika kita terlalu keras pada diri sendiri, sering kali kita tidak mampu bertumbuh dari masalah yang ada. Latihan self-compassion – memaafkan diri sendiri dan menerima ketidaksempurnaan – menjadi bagian penting dari proses ini.
Kesimpulan
Hidup adalah rangkaian masalah yang tidak terhindarkan, tetapi kebahagiaan atau penderitaan kita ditentukan oleh cara kita memaknainya. Dengan berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, mencari solusi, dan menikmati proses, kita dapat berdamai dengan masalah dan menjadikannya alat untuk bertumbuh.
Insight: “Kita tidak bisa memilih ujian hidup, tetapi kita bisa memilih cara memaknainya. Selanjutnya, tugas kita adalah berlatih untuk menerapkan seni berdamai dengan masalah setiap hari.”
Mari kita jadikan setiap tantangan sebagai jalan menuju kedewasaan jiwa, kedamaian hati, dan kebahagiaan sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar