Artikel reflektif bernuansa Islami dari Sifillah | Ruang Perempuan tentang hubungan emosi, kesehatan hati perempuan, dan dampaknya pada sistem imun. Mengulas bagaimana rasa disayang menenangkan tubuh, luka batin melemahkan imun, serta pentingnya memilih lingkungan yang aman sebagai bagian dari proses healing perempuan dan self love Islami.
🌿 Tadabbur Perempuan: Hati, Tubuh, dan Rasa Aman
Dalam hidup, hampir setiap perempuan pernah berada di dua ruang yang sama-sama sunyi:
disayang dan disakiti.
Keduanya meninggalkan jejak.
Bukan hanya di hati, tetapi juga di tubuh.
Islam tidak pernah memisahkan jiwa dan raga.
Apa yang melukai batin, akan berbekas pada jasad.
Dan apa yang menenangkan jiwa, akan menguatkan raga.
Allah menciptakan kita utuh—bukan terpisah antara perasaan dan kesehatan.
Karena itu, apa yang kita rasakan di dalam, sering kali menentukan bagaimana tubuh bertahan di luar.
1️⃣ Hati yang Tenang Adalah Nikmat Allah
Allah ﷻ berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ketika seorang perempuan merasa:
-
didengar tanpa dihakimi,
-
dihargai tanpa harus membuktikan diri,
-
disayangi dengan aman tanpa takut ditinggalkan,
tubuhnya masuk ke keadaan sakinah.
Dalam sains, kondisi ini disebut homeostasis—keadaan seimbang di mana sistem saraf, hormon, dan imun bekerja optimal.
Tekanan darah lebih stabil.
Hormon stres menurun.
Sel imun bekerja lebih efektif.
Tenang, ternyata bukan sekadar rasa.
Tenang adalah ibadah yang berdampak biologis.
2️⃣ Disayang Itu Rahmat, Bukan Berlebihan
Rasulullah ﷺ adalah teladan agung dalam kasih sayang:
-
Beliau lembut kepada istri-istrinya
-
Menghargai perasaan perempuan
-
Tidak pernah meremehkan luka batin
Aisyah r.a. pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ adalah pribadi yang paling lembut akhlaknya di rumah.
Sains modern pun menguatkan nilai ini.
Berbagai studi psikoneuroimunologi menunjukkan bahwa kasih sayang, dukungan emosional, dan rasa aman terbukti meningkatkan daya tahan tubuh.
Maka ketika seorang perempuan membutuhkan pelukan emosional—didengar, ditemani, divalidasi—
itu bukan tanda lemah.
Itu fitrah yang Allah tanamkan sebagai bagian dari mekanisme bertahan hidup.
3️⃣ Luka Psikis Bisa Menjadi Sakit Fisik
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itulah hati.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Luka yang sering diremehkan:
-
kata-kata yang merendahkan,
-
diabaikan berulang kali,
-
dipaksa kuat sendirian,
jika disimpan terlalu lama, dapat melemahkan tubuh.
Sains menyebutnya penurunan sistem imun akibat stres emosional kronis.
Islam menyebutnya hati yang terluka dan belum dipulihkan.
Tak heran jika banyak perempuan merasa:
“Aku baik-baik saja, tapi tubuhku terus sakit.”
Karena tubuh tidak pernah bisa dibohongi oleh hati yang menahan terlalu banyak luka.
4️⃣ Lingkaran Terdekatmu Adalah Amanah
Allah ﷻ berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
(QS. At-Tahrim: 6)
Menjaga diri bukan hanya dari dosa yang tampak,
tetapi juga dari relasi yang merusak jiwa dan mematikan rasa aman.
Orang-orang terdekatmu bisa:
-
menjadi peneduh yang menenangkan sistem saraf,
-
atau menjadi beban yang membuat tubuh selalu siaga dalam stres.
Memilih lingkungan yang sehat adalah bentuk taqwa kepada diri sendiri—dan bagian dari amanah menjaga tubuh yang Allah titipkan.
5️⃣ Nasihat Lembut untuk Proses Healing Perempuan
🌷 Sebelum memberi cinta, pastikan hatimu tidak kelaparan cinta.
Allah tidak memerintahkanmu mengorbankan kesehatan demi diterima.
🌷 Menyayangi diri bukan melawan takdir, tetapi mensyukuri amanah jiwa dan raga.
🌷 Jika hari ini tubuhmu lelah tanpa sebab yang jelas, mungkin hatimu sedang butuh dipeluk—oleh dzikir, doa, dan batas yang sehat.
Ibnu Qayyim rahimahullah pernah menasihatkan bahwa hati yang tenang adalah sumber kekuatan, sementara hati yang terus terluka akan melemahkan seluruh anggota tubuh.
🌸 Refleksi Ruang Perempuan
Perempuan yang menjaga hatinya,
sedang menjaga imannya.
Perempuan yang memilih tenang,
sedang memilih sehat.
Dan perempuan yang belajar berkata cukup pada luka,
sedang taat pada Allah yang mencintainya—
lebih dari siapa pun di dunia ini.
📘 Jika kamu sedang lelah berharap,
aku menuliskan perjalanan ini untukmu.
Merangkul Kecewa
Sebuah perjalanan untuk hati yang lelah berharap.
Bukan untuk menguatkanmu secara paksa,
tapi menemanimu pulih…
pelan-pelan, dengan aman.
👉 Link e-book Klik Tautan berikut ini
Merangkul Kecewa🤍






Tidak ada komentar:
Posting Komentar