16 Maret 2022

Di Rumah Ada Jihad bagi Para Istri | Sekolah Istri


Di Rumah Ada Jihad bagi Para Istri 💐💐

Pahala jihad adalah puncak kenikmatan: jannah (surga)! Maka, siapa yang tak ingin mendapatkannya? Persoalannya, bagaimana dengan wanita dan terlebih bagi mereka yang berstatus sebagai ibu rumah tangga?

💗ATURAN INDAH

Perhatikanlah, betapa kita harus menggenggam iman yang kuat, mempunyai semangat hijrah yang tinggi, dan memiliki keberanian berjihad yang berkobar sebagaimana arahan ayat berikut ini:

Sesungguhnya Orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan 

Allah Maha Pengampun Allah  lagi Maha Penyayang. mengharapkan orang-orang (Q.s. Al-Baqarah (2): 218)

Ayat tersebut menjelaskan keterkaitan erat antara tiga hal penting yang dapat memberikan harapan kepada kita untuk memperoleh rahmat Allah. Ketiga hal itu adalah iman, hijrah, dan jihad. Khusus jihad, mari lihat berbagai Janji Allah yang menggiurkan berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di Jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Jannah Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.s. Ash-Shaff [61]: 10-13)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (Q.s. At-Taubah [9]: 111)

Terdorong ingin juga mendapat pahala berjihad yang agung dan indah, dahulu di masa Nabi Muhammad , ibu-ibu ingin menyampaikan unek-unek terkait pengaturan jihad yang dirasa kurang adil. Kurang adil?

Rupanya, yang dirasa mengganjal oleh ibu-ibu waktu itu adalah: Kaum laki-laki leluasa untuk berjihad, sementara kaum ibu tidak demikian. Jika mereka terluka, ada pahala besar. Jika terbunuh, sesungguhnya mereka tetap hidup di sisi Tuhan dan dikaruniai rezeki. Sementara kaum wanita, hanya bisa tinggal di rumah. Lantas, apa yang didapatkan kaum wanita?

Maka, diutuslah seorang perempuan-yang diposisikan sebagai utusan kaumnya-untuk menanyakan hal yang dirasa mengganjal tersebut kepada Nabi . Apa jawaban Nabi? Dalam sebuah riwayat disebutkan: Seorang perempuan berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah utusan kaum perempuan kepadamu." Lalu ia menyebutkan keuntungan yang diperoleh kaum laki-laki dari berjihad dan lainnya berupa pahala serta harta rampasan perang. Dan ia berkata, "Lalu apa yang kami peroleh dari semua itu?" Rasulullah Saw. lalu bersabda:

"Sampaikan kepada tiap wanita yang kamu jumpai bahwa ketaatan pada suami dan mengakui hak-haknya, nilainya setara dengan jihad. Namun, sedikit sekali dan di antara kalian yang mampu melakukannya".  (H.r. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

Sangat tampak, sebuah peraturan hidup yang agung dan indah dalam Islam. Jihad seorang suami/kaum laki-laki adalah turun di medan juang. Sementara jihad seorang istri adalah "taat kepada suami serta mengakui hak-haknya". Jihad seorang istri adalah mengurus rumah tangga dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian, duhai para istri, sikap taat kepada suami adalah ciri dari perempuan calon penghuni surga. Sebab, ketaatan seorang istri kepada suami adalah ciri dari perempuan calon penghuni surga. Sebab, ketaatan seorang istri kepada suami-termasuk mengelola urusan rumah tangga dengan baik-mempunyai derajat pahala yang senilai dengan pahala orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Maka, akankah pengaturan indah dari Allah dan Rasul-Nya ini kita kecilkan maknanya? Beralasankah jika kita tak puas dan tak bersyukur atas pengaturan itu?

Terkait jawaban Nabi Saw. di atas, ada redaksi menarik yang perlu kita bahas, yaitu: "Namun, sedikit sekali di antara kalian yang mampu melakukannya". Artinya, ini adalah tantangan bagi para istri. Ada peluang mendapat surga di rumah-dengan tak perlu berdarah-darah di medan jihad-maka maksimalkanlah pemanfaatan jalan kemudahan yang diberikan Allah dan Rasul-Nya itu. Para istri, terimalah dengan ikhlas apa pun skenario yang terbaik dari Allah dan Rasul-Nya

... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.s. Al-Baqarah [2]: 216)

Para istri, semoga kita tergolong dalam kumpulan hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur terhadap semua Karunia-Nya. Semoga dengan cara itu, kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang kufur (lihat surah Al-Baqarah [2] ayat ke-243 dan surah Saba' [34] ayat ke-13).

💗DEKAT, DEKAT!

Jadi, wahai para istri, raihlah surga dengan tetap beramal shalih di rumah dengan tenang. Harus sabar dan ikhlas mengerjakan jihad ini: Taat kepada suami sepanjang dia juga berada dalam ketaatan kepada Allah dan mengelola rumah tangga dengan sebaik-baiknya Terus-teruslah mengamalkan ajaran mulia ini: "Perempuan mana saja yang meninggal, sementara suaminya ridha kepadanya, niscaya ia masuk Surga".

Ustadz Bachtiar Nasir

Semangat pengkaji tetap Istiqomah untuk thalabul Ilmi🙏🙏

Semoga KSI bisa  memberikan manfaat buat sahabat semua🙏😍

15 Maret 2022

Berhentilah Sejenak | Sekolah Istri



Berhentilah Sejenak

Hidup berumah tangga selalu penuh dinamika. Kadang mengalami persoalan dan stagnan tanpa penyelesaian.

Istri kecewa kepada suami yang dianggap pasif dan apatis. Tidak punya inisiatif menyelesaikan masalah
Suami kecewa kepada istri yang dianggap cerewet dan mendramatisir suasana.

Jika Anda mengalami kekecewaan terhadap pasangan
semacam itu, jangan cepat-cepat membuat keputusan.

Misalnya, istri pergi dari rumah suami. Atau suami mengatakan kata talak kepada istri.

Berhentilah sejenak dari rutinitas kehidupan untuk merenung dan melakukan muhasabah terhadap semua perjalanan keluarga selama ini

Apa yang salah, apa yang kurang, apa yang menyimpang. Jangan-jangan dalam kehidupan keluarga itu justru menjauh dari Allah.

Periksa niat, periksa kualitas ibadah, periksa adakah hal hal yang mendatangkan murka Allah dalam kehidupan berumah tangga

Semua hal berpengaruh dalam kehidupan. Termasuk sumber rejeki yang dimakan setiap hari, apakah benar benar sudah halal dan thayib.

Inilah evaluasi yang diperlukan, untuk melakukan proses
perbaikan d masa sekarang dan yang akan datang.

Kembali Kepada Visi dan Tujuan
Saat dilanda kekecewaan mendalam terhadap suami, kembalilah kepada visi dan tujuan pernikahan

Saat anda menikah, pasti memiliki visi yang ideal, memiliki tujuan yang mulia. Ingat kembali, kuatkan kembali visi yang sudah anda canangkan sejak semula.

Kuatkan kembali tujuan-tujuan mulia dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Visi dan tujuan inilah yang menjadi pengikat kuat secara nilai dan ideologi.

Anda pasti menghendaki surga dunia dan surga akhirat, itulah visi yang sangat besar. Dengan visi surga, maka semua harus dikembalikan kepada upaya untuk menggapai surga


Sumber

Cahyadi Takariawan


Wallahu a'lam bishawab

01 Maret 2022

Menjadi Ibu Tangguh | Sekolah Istri

 

MENJADI IBU TANGGUH 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

🌸🌸🌸🌸🌸

Menjadi ibu adalah tugas mulia. Begitu banyak pahala tercurah dalam setiap pengorbanannya. Hingga surga layak sebagai balasannya.

Namun...

Saat ini begitu banyak pemahaman yang merusak, seperti sekulerisme, liberalisme, feminisme, bahkan moderasi beragama telah menjadikan para ibu lemah iman, krisis akhlak, juga LELAH lahir & batinnya...😢

Inilah akibat ketiadaan Junnah (perisai), yaitu Khilafah (negara yang menerapkan Islam secara kaffah).

Padahal, di tangan Ibulah akan lahir generasi hebat dambaan umat. Maka, penting sekali membangkitkan kesadaran agar Ibu bisa menjadi tangguh. Lalu, apa saja kiat-kiatnya?

💚💚💚💚💚

Agar Dirimu Menjadi IBU TANGGUH


I - Ingatlah bahwa kontrak amanah kita sebagai seorang ibu adalah kepada Allah, bukan kepada suami, atau kepada anak Baik atau tidaknya sikap suami, lapang atau tidak lapangnya nafkah suami, dukung atau tidak dukungnya suami, bantu atau tidak bantunya suami, tidak akan mempengaruhi persembahan terbaik kita dalam menjalankan amanah kita sebagai seorang ibu. Begitu juga kepada anak, apapun kekurangan dan kelebihan yang dimiliki anak, tidak akan mempengaruhi kasih sayang dan persembahan terbaik pengasuhan kita kepada mereka.



B - Berbagilah segala keluh kesah dan perasaanmu kepada Allah. Hanya Allah yang paling tau hasil akhir dari segala cerita yang kita jalani. Hanya Allah pula yang paling tau jalan pemecahan termudah dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Hanya Allah pula yang mampu melipatgandakan kemampuan, kekuatan, dan kesabaran kita dalam menjalani setiap permasalahan kehidupan. Hanya Allah pula yang mampu memberi sebaik-baik petunjuk bagi kita.




U - Utamakanlah pandangan Allah meski penduduk langit dan bumi dapat memiliki dari sudut pandang yang berbeda terhadap sesuatu yang kita yakini Pastikan bahwa keyakinan yang kita miliki adalah bentuk penghambaan kita kepada Allah serta sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan syariah.







T - Tentukan target-target hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan keadaan, bukan sekedar ego dan ambisi pribadi Ketangguhan bukan berarti memaksakan diri terhadap apa-apa yang belum memungkinkan untuk kita capai saat itu. Ketangguhan adalah keistiqomahan kita mencapai target-target yang bertahap dalam sebuah proses panjang meraih tujuan akhir kehidupan yang terkadang memiliki perbedaan tingkat pencapaian dalam setiap tahapnya.


A - Alokasikan waktu untuk mempertebal kapasitas ketangguhan diri. Baik dari sisi  kebutuhan tambahan ilmu, penyucian kembali jiwa, maupun penyegaran kembali raga Ketangguhan sangat ditentukan oleh kebijaksanaan mengelola dan menambah asupan energi yang kita perlukan. Bagaimana energi tersebut dapat kita atur sedemikian hingga dapat mengantar kita sampai titik akhir tujuan.


N - Nasihat menasihati dalam hal kesabaran dan kebenaran adalah sesuatu yang senantiasa kita butuhkan untuk terus mempertahankan ketangguhan diri. Karena kualitas iman naik turun, semangat diri terkadang menguat dan melemah. Maka nasihat yang terus menerus meski dengan tema yang berulang adalah sebuah kebutuhan bagi mereka yang ingin memiliki ketangguhan diri.


G - Gangguan, hambatan, dan tantangan, adalah bentuk kasih sayang Allah untuk membuat kita melipatgandakan kemampuan diri, mendobrak kapasitas diri yang selama ini belum kita sadari dan meraih derajat yang lebih tinggi. Maka nikmatilah kasih sayang Allah ini, sambil terus berusaha membuktikan kepada Allah bahwa kita adalah hambaNya yang layak untuk dipilih mendapat kebaikan dan perbaikan.


G - Galau, gelisah, ragu, khawatir dan cemas berlebihan, serta perasaan ingin menyerah adalah sekian cara syeitan untuk mengagalkan manusia meraih cita-cita kebaikan Segeralah menuju Allah dengan banyak mengingat-Nya agar hati kita kembali tenang. Ingatlah cita-cita akhir yang telah kita pancangkan dan sadarilah bahwa istirahat sebenar-benarnya hanyalah di Surga


U - Unggul sendiri seringkali membuat kita mudah runtuh Karena kerapuhan-kerapuhan dari orang-orang sekitar kita akan menularkan kerapuhan kepada kita. Maka selain meningkatkan ketangguhan diri, kita perlu membantu meningkatkan ketangguhan orang-orang disekitar kita. Ketangguhan bersama akan membangun ikatan yang saling menguatkan dan semakin memperkuat.


H - Hargailah diri kita dan setiap pencapaian yang kita raih sekecil apapun itu Bagaimana kita berharap orang lain akan menghargai diri kita jika kita tidak menghargai diri kita. Sadarilah bahwa kita adalah manusia biasa yang bisa lelah dan salah. Bangkit dan teruslah maju walau selangkah demi selangkah. Karena berhenti berbuat kebaikan dan melakukan perbaikan adalah sebuah kehinaan.






Ibu tangguh....

Pantang mengeluh!!!

Ibu tangguh....

Bersungguh-sungguh!!!


(Sumber : Kiki Barkiah - Pakar Parenting)


Bismillah.. Semangaaat!!! 😍

❤️❤️❤️❤️❤️

Semoga Allah SWT memudahkan kita menjadi IBU TANGGUH pencetak generasi yang sholih sholihah, serta diberkahi dan sukses dunia akhirat. Aamiin...🤲

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا


Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama.

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”


🌻🌻🌻🌻🌻

Menemukan Tenang dalam Keriuhan: Seni Jeda di Tengah Dunia yang Bising

Pernahkah kita merasa dunia terlalu bising, terlalu cepat, dan terlalu penuh tuntutan? Kita mungkin berpikir, solusi terbaik adalah melarika...

Popular Posts