21 Mei 2025

Tawafkan Hatimu: Saat Ka’bah Mengajarkan Kita Menjadi Diri yang Baru | By : Ust Rezha Rendy

TAWAFKAN HATIMU 

By : Ust Rezha Rendy

Keluargaku semua... 

Ada banyak pesan cinta-Nya bertebaran jika kita jeli mencoba membacanya.. Dan pesan-pesan itulah yang akan merubah diri kita sepulang umroh ini. Dan masyaallah tiap orang berbeda-beda Allah titipkan pesan.. 

Bukankah hanya yang mencarilah yang mendapatkannya.. 

Dari sebegitu banyak pesan cinta-Nya ada satu pesan yang sangat saya pegang dan ini kuncibdari seluruh pertolongan Allah. 

Apa itu? 

Tawafkan Hatimu 

Sewaktu saya tengah memandangi Ka'bah Allah ingatkan dengan surat At-Tin.. Hingga sampailah di 2 ayat yg membuat saya terdiam merenungkan. 

وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ.. لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ 

اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

dan demi negeri (Mekah) yang aman ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, (QS. At Tin 3-4).

"Kenapa Allah ngingetin saya pakai ayat ini yah? Kok seakan ayatnya lompat? Abis berbicara tentang negeri yang aman (bahkan saya diingetin depan jantungnya Mekkah, Ka'bah) kok lompat kepada kesempurnaan penciptaan manusia? Allah mau saya ngapain yah? " 🤔 renung saya.. 

Masyaallah.. 😭. 

Langsung manggut-manggut dan terimakasih ke Allah saya.. Sampai sekarang saya usaha pegang terus dan pertolongan Allah datang bertubi-tubi 😭. 

Jadi pesan cinta-Nya adalah Mekkah itu seperti sebuah tubuh dimana bagian terpenting dari Mekkah itu adalah Ka'bah. Ketika bagian terpenting itu terus di tawafkan (disucikan) maka lihatlah menarik hati banyak orang-orang berbondong-bondong datang kesana dan muncul keberkahan dari-Nya.

Penciptaan kita mana yang paling penting? 

Benar, hati.. 

Rasulullah kita menyampaikan.. 

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Ketika bagian itu terus di "Tawafkan" (disucikan) maka lihatlah lisan Anda akan menarik hati banyak orang.. 

Pola pikir Anda akan menarik hati banyak orang.. 

Akhlaq Anda akan menarik hati banyak orang.. 

Dan kemudian muncul keberkahan dari diri Anda.. 

Allah.. 

Masyaallah tabarakallah.. 

Maka tawafkan hatimu.. 

Bersihkan hati dari sifat merasa baik, sholeh, paling berilmu, paling hebat, dll. Caranya adalah dengan terus berbincang dengan-Nya.. Maka lihatlah cahaya-Nya akan menuntun hidup kita kepada hidup yang tak pernah terbayangkan.. 

Kenikmatan mencintai dan dicintai-Nya..


 Tawafkan Hatimu: Saat Ka’bah Mengajarkan Kita Menjadi Diri yang Baru


Di depan Ka'bah, tak hanya tubuh kita yang bertawaf. Sesungguhnya, ada bagian dalam diri kita yang lebih penting untuk terus mengelilingi pusat: hati.

Dari kajian Ust. Rezha Rendy diatas, saya memahami sebuah pelajaran hidup yang sangat dalam: Mekkah, sebagai simbol tubuh, dan Ka’bah sebagai jantungnya. Ketika Ka’bah disucikan, ia memancarkan magnet spiritual yang menarik jutaan manusia datang. Maka hati kita pun, jika senantiasa disucikan, akan menjadi pusat keberkahan dalam diri.

Allah mengingatkan melalui QS. At-Tin 3-4, bahwa manusia diciptakan dalam bentuk terbaik, dan ayat itu datang setelah Allah bersumpah atas negeri yang aman, Mekkah. Sebuah pesan yang menggetarkan: kesempurnaan penciptaan tak bisa dipisahkan dari kesucian pusatnya — hati.

“Jika hati baik, maka seluruh jasad akan baik.” – Hadis Nabi

Dalam semesta The New Me, kita belajar satu hal penting:
💡 Perubahan sejati dimulai ketika kita mengenali pusat dari diri kita sendiri — dan menjadikannya bersih, hidup, dan selalu terhubung kepada-Nya.

Tawaf hati bukan hanya tentang membersihkan diri dari kesombongan atau perasaan paling benar. Tapi tentang menjadikan Allah sebagai pusat dari segala keputusan dan gerak hidup. Dan saat kita mempelajari cara menyucikan hati, sesungguhnya kita sedang membentuk diri yang baru.

Kita bukan lagi orang yang sama.
Kita menjadi lebih sadar, lebih lembut, dan lebih dituntun.

Insight untuk "The New Me":

📍 Mempelajari makna "tawaf hati" adalah mempelajari seni transformasi diri.
Bukan hanya sekadar memahami konsep spiritual, tapi menjalaninya sebagai jalan perubahan.
Dan ketika kita menguasainya, kita akan merasakan —
“Aku bukan lagi aku yang dulu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menemukan Tenang dalam Keriuhan: Seni Jeda di Tengah Dunia yang Bising

Pernahkah kita merasa dunia terlalu bising, terlalu cepat, dan terlalu penuh tuntutan? Kita mungkin berpikir, solusi terbaik adalah melarika...

Popular Posts