"Sudah Sukses?"
Pertanyaan singkat, tapi menghentak.
Sudahkah kita benar-benar paham apa itu sukses yang sejati?
Di tengah riuhnya dunia—target finansial, pencapaian profesional, standar sosial—kita sibuk mengejar.
Ingin disebut berhasil.
Ingin terlihat mapan.
Ingin merasa cukup.
Tapi sejenak... mari kita berhenti.
Lalu bertanya pada diri sendiri:
Apa benar itu semua adalah “sukses”?
Saat Dunia Dijadikan Tujuan
Memiliki perusahaan besar, rumah megah, mobil mewah, atau nama yang dikenal publik—tidak salah.
Tapi bila semua itu menjadi tujuan utama, kita perlu waspada…
Hati akan selalu merasa kurang,
Hidup terasa kosong,
Dan jiwa tak pernah benar-benar tenang.
Karena dunia memang diciptakan penuh fatamorgana.
Indah, tapi menipu.
Gemerlap, tapi sementara.
Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ؕ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ؕ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَازَ ؕ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan.”
(QS. Ali Imran: 185)
Sukses yang Sejati, Menurut Sang Pencipta
Sukses menurut manusia mungkin soal angka dan capaian,
Tapi sukses menurut Allah SWT adalah satu:
Terhindar dari neraka dan masuk surga.
Lalu kita bertanya kembali:
Apa arti semua pencapaian duniawi—jika akhirnya kita tidak selamat dari murka-Nya?
Kita Tidak Tahu Waktunya
Kematian tidak pernah membuat janji.
Ia bisa datang kapan saja, tanpa aba-aba.
Dan saat ia datang,
Tak ada lagi yang bisa dibawa—
Harta, jabatan, popularitas… semua ditinggalkan.
“Barang siapa menghendaki dunia, maka Kami segerakan sebagian untuknya… namun Kami sediakan baginya Neraka Jahanam.”
(QS. Al-Isra’: 18)
وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا
“Dan barang siapa menghendaki akhirat serta berusaha ke arahnya dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman… maka mereka itulah yang akan dibalas dengan baik.”
(QS. Al-Isra’: 19)
THE NEW ME: Memulai Lagi, Menata Ulang
Saat kita mempelajari hal baru,
kita sesungguhnya sedang membentuk diri yang baru.
Saat kita menguasainya, kita bukan lagi pribadi yang sama.
Dan mungkin, sukses yang sejati dimulai saat kita siap membuka lembar baru:
Lembar penghambaan.
Lembar yang menaruh ridha Allah di barisan paling atas resolusi kita.
Doa untuk Hati yang Tertambat
Ya Allah,
Jauhkan kami dari api neraka-Mu.
Jadikan kami penghuni surga-Mu.
Tanamkan dalam hati kami rasa cukup dengan ridha-Mu saja.
Jaga langkah kami, agar selalu mendekat pada-Mu.
🤲 Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
📌 Sudah waktunya redefine Sukses.
Mari pulang ke tujuan hidup yang sejati.
💬 Yuk, ketik SUKSES SEJATI di kolom komentar,
jika kamu siap menjadi THE NEW ME yang mengejar akhirat,
bukan dunia semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar