The Coaching Game to Win the Inner Game : Pendekatan Coaching untuk Menguasai Ruang Batin
Transformasi diri adalah perjalanan yang menuntut kesadaran, keberanian, dan kemampuan untuk berproses. Melalui pertemuan ke-7 dalam Inner Game - Life Coach Academy, tema "The Coaching Game to Win the Inner Game" memberikan wawasan mendalam tentang pendekatan coaching sebagai alat untuk menguasai ruang batin. Pendekatan ini tidak menggurui, tetapi memanfaatkan kekuatan pertanyaan reflektif, eksplorasi, dan tindakan untuk menggali jawaban yang sudah ada dalam diri setiap individu.
Keunggulan Coaching: Mengurai Kesadaran Diri
Coaching berfokus pada pertanyaan terbuka yang menuntun klien menuju kesadaran diri. Metode ini membantu individu mengenali apa yang dirasakan, mengendapkan perasaan tersebut, dan akhirnya memilih tindakan terbaik. Salah satu metode yang dibahas adalah pendekatan SAJDAH (SAdar, JEda, piliH), yang sangat efektif dalam membantu individu mengatasi tantangan emosional dan mental.
1. SADAR (Awareness)
Tindakan Utama:
Awareness adalah langkah pertama dan paling penting dalam perjalanan ini. Dengan mengenali apa yang kita rasakan dan pikirkan, kita membuka pintu untuk pemulihan dan perubahan positif. Emosi yang tidak diakui cenderung menguasai diri kita, tetapi dengan menyadarinya, kita mengambil kendali kembali.
Kenali dan Terima: Sadari emosi yang muncul, baik itu rasa cemas, takut, atau marah. Akui keberadaannya tanpa menghakimi.
Fahami Fase Emosi: Setiap emosi memiliki siklusnya. Pahami bahwa perasaan sulit akan berlalu seiring waktu dan adaptasi:
Shock: Terkejut menghadapi situasi tak terduga.
Denial: Menolak realitas yang ada.
Frustration/Anger: Menyalahkan orang lain atau keadaan.
Sadness: Merasakan kesedihan Peaceful Productivity: Seni Produktif dalam Ketenangan dan Berdamai dengan Ambisi
Dalam menjalani kehidupan, seringkali kita dihadapkan pada tuntutan untuk terus produktif, mengejar ambisi, dan memenuhi berbagai target. Namun, banyak dari kita yang akhirnya merasa terbebani, kehilangan ketenangan, dan terjebak dalam lingkaran stres. Apakah mungkin untuk tetap produktif tanpa mengorbankan kedamaian batin? Jawabannya: sangat mungkin. Inilah seni Peaceful Productivity, di mana produktivitas digabungkan dengan ketenangan dan penerimaan diri.
Peaceful Productivity adalah tentang menciptakan keseimbangan. Ini bukan hanya soal menyelesaikan banyak hal, tetapi juga tentang bagaimana melakukannya dengan penuh kesadaran, rasa syukur, dan kedamaian hati. Dalam perjalanan ini, kita belajar untuk berdamai dengan ambisi kita—melihatnya sebagai energi positif yang mendorong kita maju, tanpa menjadikannya beban yang melemahkan.
Experimentation: Mulai mencari solusi baru.
Decision: Memutuskan langkah ke depan.
Acceptance: Menerima dan berdamai dengan keadaan.
2. JEDA (Pause)
Praktik Jeda:
Jeda adalah momen untuk berhenti sebelum memberikan respons. Tanpa jeda, kita cenderung bereaksi secara otomatis yang sering kali didasari oleh emosi negatif atau pikiran yang tidak terkontrol.
Hentikan dan Refleksi: Saat menghadapi situasi sulit, tarik napas dalam-dalam dan beri waktu untuk merenung sebelum merespons.
Latihan Napas: Gunakan hitungan napas (1-10 atau lebih) untuk menenangkan pikiran.
Salurkan ke Spiritualitas: Gunakan waktu jeda untuk berdoa, membaca Quran, atau melakukan refleksi diri.
Jeda memberi ruang untuk mengalirkan energi negatif ke arah yang lebih positif, menguatkan koneksi dengan Allah, dan menciptakan ketenangan dalam diri.
Di antara stimulus dan respon terdapat kebebasan memilih. Pilihan ini mencakup:
- Pikiran atau perasaan yang ingin kita pelihara.
- Ucapan yang ingin kita sampaikan.
- Tindakan yang ingin kita ambil.
Pilihan adalah kekuatan yang kita miliki untuk menentukan arah hidup kita. Di antara stimulus dan respons, selalu ada ruang untuk memilih. Dalam ruang ini, kita dapat memilih untuk memberdayakan diri atau tetap terjebak dalam pola lama.
Ubah Pikiran Negatif: Pilih pikiran yang membangun daripada yang melemahkan.
Lepaskan Beban: Latih diri dengan Metode Sedona untuk melepaskan emosi negatif:
Tanyakan pada diri sendiri: Bolehkah saya melepaskan rasa ini?
Maukah saya melepaskan rasa ini?
Kapan saya akan melepaskannya? Jawaban yang ideal adalah "sekarang."
Berkomitmen pada Pilihan Positif: Jadikan pilihan Anda alat untuk memperkuat diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
Metode ini mengajarkan bahwa semakin kita menggenggam perasaan negatif, semakin kita terikat padanya. Namun, dengan kesadaran, jeda, dan pilihan yang tepat, kita dapat melepaskan dan mentransformasi luka menjadi energi positif.
Kesimpulan: Menang dengan Inner Game
Pendekatan coaching yang berbasis SAJDAH tidak hanya membantu kita menguasai ruang batin, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah. Dengan menyadari, menjeda, dan memilih respon yang memberdayakan, kita membangun kehidupan yang lebih damai dan penuh makna.
The new me starts now
Ambillah waktu hari ini untuk merenungkan apa yang membebani Anda. Sadari, beri jeda, dan pilih jalan terbaik untuk Anda. Semoga perjalanan ini membawa kedamaian dan produktivitas dalam hidup Anda.
Jazakallah khairan atas kepercayaan untuk membaca dan mempraktikkan ini. Allahu alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar