30 September 2023

Apa itu Luka Batin ?

 A. Apa itu Luka Batin

Luka batin adalah kondisi hati yang terluka, dalam konteks ini disebabkan pola asuh masa kecil. Sebab-sebab luka batin antara lain: 

1) Dipaksa, yaitu orang tua menekankan agar anak melakukan/tidak melalukan sesuatu dengan nada suara tinggi atau ancaman fisik.

2) Kekerasan verbal, bisa berupa bentakkan, olok-olok, hinaan, atau membanding-bandingkan.

3) Kekerasan fisik, bisa berupa dicubit, dijewer, dijambak, ditendang, dipukul, dikunci di sebuah ruangan, disiram/diguyur paksa, diikat, disabet.

4) Menyaksikan kekerasan, baik orang tua ke saudara maupun ayah ke ibu.

5) Menyaksikan perilaku menyimpang orang tua, seperti selingkuh, judi, atau mabuk.

6) Menyaksikan pertengkaran kedua orang tua.

7) Mengalami pelecehan seksual, baik sekedar disentuh maupun rudapaksa.

14 September 2023

Sehatkah Keuangan Anda ? Resume KBSI M2

Sehatkah keuangan Anda?

Postingan ini adalah Resume dan Catatan Penting Saat Belajar di Kelas KBSI Uang yang disampaikan oleh Teteh Rika Subana, mentor kelas berbenah sadis di hari pertama



Ada orang yang hampir setiap bulan pendapatannya tidak pernah cukup sampai akhir bulan, selalu kekurangan.

Padahal, kalau dilihat dari pendapatannya, entah itu keduanya bekerja atau hanya salah satu yang bekerja,entah itu suami atau istri, rupiahnya tidaklah kecil.

Tapi kenapa kok mereka selalu kekurangan uang,

bahkan tidak sampai akhir bulan?

Tapi kenapa kok mereka selalu kekurangan uang,

Ada beberapa penyebab.

Yang pertama adalah gaya hidup yang tinggi.

Sesuai dengan hukum gaya, ini hukum gaya secara fisika, bahwa gaya itu berbanding lurus dengan tekanan.

Jadi, kalau kita tidak mau banyak tekanan dalam hidup ini, tidak usah kebanyakan gaya,tidak usah maksakan diri untuk membeli tas puluhan juta misalnya.

Padahal, pendapatan kita tidak lebih dari harga tas itu sendiri.

Misalnya, kita tidak usah mengejar setiap handphone yang keluar pre-order dan harganya selangit, padahal kemampuan kita belum sampai sana.

Itu gaya hidup tinggi.


Lalu yang kedua, sebetulnya masih berhubungan,yaitu hobi ngutang.

Ini kebanyakan biasanya ngutangnya keren,pakai kartu kredit sampai batas limit.

Kalau mereka dapat tambahan limit, naik limit itu senangnya minta ampun, padahal itu artinya utang mereka tambah gede.

Dan yang dilakukan adalah hanya membayar cicilan minimum.

Padahal tanpa sadar bunga dari kartu kredit itu semakin berlipat ganda.

Ini kedua hal yang menyebabkan orang tidak mampu mengelak uangnya dan tidak bisa bertahan sampai akhir bulan.

Harus mengambil dari entah itu tabungan atau entah itu malah ngutang.

Gali lubang, tutup lubang.

Ini bukan sedikit yang melakukannya,tapi banyak.

Mudah-mudahan bukan teman-teman salah satunya.


Nah, mari kita cek apakah keuangan kita sudah sehat karena ada ciri-cirinya.

Yang pertama adalah punya dana darurat.

Nah, setiap orang itu wajib.

Wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin bulanan.

Ini sebetulnya lebih ke orang-orang yang belum punya pasangan

Kalau sudah punya pasangan alias sudah menikah tapi masih belum punya anak,

ini punya dana daruratnya wajib minimal 6 kali dari  pengeluaran rutin bulanan atau biaya hidup bulanan.

Nah, sementara kalau yang sudah menikah,kemudian punya anak, minimal 2 anak, 

ini minimal orang itu wajib punya dana darurat sebesar 12 kali biaya hidup per bulannya.

Berarti 12 kali biaya hidup bulanan.



Nah, kemudian yang kedua adalah mampu mengelala hutang.

Jadi, misalkan kita jumlahkan nih semua pembayaran minimum tagihan hutang,

termasuk kartu kredit, kredit kendaraan, kredit rumah, terus kredit dana tunai, misalnya.

Kalau ada, kalau enggak ya enggak usah.

Nah, jumlah total pembayaran segala cicilan.

Utang ini tidak boleh melebihi 35 persen dari penghasilan rutin bulanan.

khusus untuk cicilan kredit perumahan, porsinya enggak boleh lebih dari 30 persen penghasilan rutin bulanan.

Jadi, misalnya gaji bulanan 10 juta, nah maksimal cicilan itu 30 persen dari 10 juta adalah 3 juta.

Kalau cicilan melebihi itu, berarti Anda harus kerja keras untuk membayar pokok utang agar cicilan per bulan bisa turun.


Yang ketiga, harus punya rumah tinggal.

Ini kebutuhan primer dari sandang, pangan, papan, rumah tinggal.

Jadi, punya rumah tinggal ini harusnya jadi indikator.

Apakah keuangan Anda itu sehat atau tidak?

Nah, kadang kita lupa ya, kita bisa santai saja menyicil gadget terbaru,

seri terbaru dengan fitur-fitur terbaru,

entah itu handphone, laptop, tablet, misalnya.

Tapi kalau kita masih engan, masih sulit untuk menyicil rumah, padahal rupiah yang dikeluarkan untuk menyicil gadget itu tidak sedikit juga.


Terus kemudian keempat, punya dana pendidikan anak.

Nah, di sini, di Indonesia, biaya pendidikan ini menjadi ketakutan terbesar dari para orang tua.

Ya, gimana mau nggak takut karena kenaikan biaya pendidikan rata-ratanya ini bisa mencapai 15% per tahun

Jadi, pastikan bahwa Anda sudah menghitung berapa kebutuhan dana pendidikan anak dan sudah berinvestasi untuk mencapainya.


Yang selanjutnya, kelima, punya tabungan hari tua.

Nah, kalau Anda bekerja, menjadi karyawan di sebuah perusahaan, pasti akan ada saatnya pensiun ya.

Nah, untuk Anda yang punya bisnis, ada masanya meneruskan bisnis ke anak.

Terus kemudian, merencanakan dana hari tua itu sangat penting untuk Anda yang nggak rela punya gaya hidup yang menurun di masa depan.

Jadi, kalau nanti di masa tuanya mau tetap seperti sekarang, nyaman, bisa beli ini itu tapi tidak berlebihan, tapi juga masih bisa beli-beli barang yang memang dibutuhkan dan kualitasnya baik.

Nah, kalau mau masa tuanya seperti itu, ya wajib punya dana hari tua atau tabungan hari tua, dana pensiun

Ya, ada orang bilang seperti itu juga.


Yang keenam adalah mampu mengendalikan gaya hidup.

Gaya hidup itu sulit sekali dilepaskan, apalagi bagi Anda yang tinggal di kota besar.

Sah saja untuk mengikuti gaya hidup sepanjang, sepanjang memang kita punya uangnya untuk membiayai itu semua.

Dan bukan ngutang, bukan pakai kartu kredit, bukan nyicil, bukan ngambil dari pos lain, bukan mengambil jatah yang seharusnya bukan dipakai untuk gaya hidup.

Punya proteksi keuangan itu adalah indikator apakah keuangan Anda sudah sehat.


Yang ketujuh, melindungi nilai aset dan nilai ekonomis jiwa Anda itu sangatlah penting.

Satu kejadian sakit keras atau musibah yang dapat melenyapkan rumah, dapat menghancurkan kesehatan keuangan.

Proteksi ini diperoleh dengan asuransi, menambah jumlah kekayaan,diperoleh dengan menabung dan berinvestasi.

Evaluasi kebutuhan proteksi Anda, pastikan Anda punya asuransi yang benar-benar dibutuhkan oleh keluarga Anda.

Bukan sekedar apa yang dijual oleh teman agen asuransi, bukan karena kasihan kepada teman Anda yang kebetulan memang menjadi agen asuransi.


Yang kedelapan, tahu portfolio keuangan keluarga.

Apakah aset Anda hanya ada di rumah tinggal atau sudah tersebar sebagian dalam bentuk aset finansial?

Atau nyaris 100% uang Anda sudah ada di tabungan dan deposito?

Mulai mengetahui portfolio keuangan keluarga.

Lalu, apa lagi ini?

Indikator bahwa keuangan kita itu sehat.

Yang pasti, ketika pengeluaran kita lebih kecil dari pemasukan kita,artinya berarti ini ada banyak sisa yang bisa ditabung.

Ada banyak hal yang berlebih dari pengeluaran kita,maka ini menunjukkan indikator keuangan kita sehat. Tapi kalau sampai minus, artinya ada yang salah dan harus diperbaiki.

Lalu kemudian kalau, ini standar umum ya, karena setiap orang juga bisa menaikkan standarnya.

Kalau tabungan dan investasi itu lebih dari 10%, maka itu keuangan sudah bisa disebut sehat.

Kalau, ya saya nabung sih masih sampai 10% lah, tapi nggak bisa lebih itu, oke tingkatkan lagi.

Tapi kalau nggak bisa nabung selama ini, nah ini ada yang salah.

Lalu kemudian, ada juga nih pengeluaran-pengeluaran yang harus dipantau ketat seperti pengeluaran skincare, kosmetik, pribadi ya, atau misalnya baju yang sebetulnya masih punya banyak gitu, atau nonton atau lain-lain.

Pokoknya ini pengeluaran pribadi yang sifatnya tidak, nggak butuh-butuh amat sebetulnya ya, masih bisa ditangguhkan.

Nah, kalau pengeluaran ini mencapai persentase kurang dari 20% berarti sehat.

Tapi kalau 20% sampai 40%, maka ini harus diperbaiki.

Apalagi kalau sampai lebih dari 40% ini bahaya, ada yang salah dengan keuangan Anda.

Lalu kalau yang terakhir nih, kalau pengeluaran tahunan Anda bisa bersisa, maka itu adalah salah satu indikator keuangan kita sehat.

Kalau nggak ada sisa nih, berarti perlu perbaikan.

Kalau terjadi utang, malah ngutang nih buat kebutuhan tahunan, wah, ini harus diperbaiki.

Kurang lebih itu yang menjadi ciri-ciri apakah keuangan kita ini sudah sehat atau belum.

Silakan cek masing-masing.

Informasi Kelas KBSI KLIK DISINI



#KelasBerbenahSadis

#KelasBerbenahSadisIntermediate

#KBSI28

13 September 2023

Kunci Sukses Berbenah Uang | Resume Pembelajaran M1

Kunci sukses berbenah uang


Postingan ini adalah Resume dan Catatan Penting Saat Belajar di Kelas KBSI Uang yang disampaikan oleh Teteh Rika Subana, 
mentor kelas berbenah sadis di hari pertama

Ada 5 kunci sukses berbenah uang.

Satu, perbaiki pola pikir soal uang.

Dua, pahami kondisi keuangan saat ini.

Tiga, buat rencana keuangan.

Empat, keluarkan uang sesuai rencana keuangan.

Lima, evaluasi rencana keuangan.


Mari kita kupas satu persatu.


Yang pertama, perbaiki pola pikir soal uang.


Selama ini, bagaimana kita memandang uang atau segala sesuatu yang berhubungan dengan uang?


Apakah kita menganggap uang itu hal yang buruk?

Bahwa uang itu membuat orang melakukan hal jahat.

Orang yang punya banyak uang itu merugikan orang miskin.

Bahwa cari uang itu susah.

Atau misalnya uang saya selalu habis dengan cepat.


Atau sebaliknya, kita berpikir bahwa uang adalah hal yang baik.

Bahwa uang adalah alat bagi kita untuk melakukan hal-hal baik.

Semakin banyak uang yang kita miliki, maka semakin banyak hal baik yang bisa kita lakukan.

Termasuk mempunyai bisnis yang membekerjakan banyak orang..

Atau bersedekah lebih banyak, misalnya.

Atau kita punya pemikiran bahwa uang itu mudah dicari.


Ah, pola pikir saya udah tentu positif soal uang.

Eh, belum tentu.


Ada yang tahu bedanya pola pikir antara orang kaya dan pola pikir orang miskin.

Ingat, ini adalah soal pola pikir.

Bukan soal seberapa banyak uangmu saat ini.


Pola pikir orang miskin, begitu mendapat uang, langsung berpikir, apa yang bisa saya beli dengan uang ini?

Ah, ganti ponsel jadi seri terbaru.

Ah, beli tas dengan model terbaru.

Ah, beli sepatu yang lagi trendy.

Ah, beli mobil jenis terbaru.

Padahal semua barangnya masih layak pakai.

Jadi, pola pikir orang miskin adalah bagaimana dia menghabiskan uangnya dengan membeli barang-barang yang konsumtif.


Sementara pola pikir orang kaya, begitu mendapat uang, dia akan berpikir apa yang

bisa saya lakukan dengan uang ini untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi.

Ke mana uang ini harus saya investasikan?

Bisnis apa yang harus saya buat dengan uang ini?

Pengembangan bisnis apa yang harus saya lakukan dengan uang ini?

Buku apa yang harus saya beli dengan uang ini supaya ilmu saya bertambah?

Kelas apa yang bisa saya ikuti dengan uang ini supaya kemampuan saya bertambah?

Bagaimana uang ini bisa memberi manfaat untuk banyak orang?

Play

Jadi, pola pikir orang kaya adalah bagaimana dia bisa bermanfaat untuk banyak orang, membuat orang lain lebih berdaya, lebih banyak rezekinya, bukan sekedar memperkaya diri sendiri atau keluarga saja.


Nah, silahkan bertanya kepada diri sendiri, jangan bertanya pada rumput yang bergoyang.


Lalu jawab dengan jujur, saat ini pola pikir soal uang yang mana yang tertanam di pikiran kita?


Kalau jawabannya ternyata pola pikir yang sudah baik, selamat.

Pola pikirnya sudah positif.

Pola pikir orang kaya tetap jaga untuk selalu positif.


Namun, jika jawabannya ternyata selama ini pola pikir kita soal uang masih banyak negatifnya, masih pola pikir orang miskin, tidak apa-apa, tidak ada kata terlambat.


Mulai detik ini mari kita ubah pola pikir yang masih negatif ini menjadi pola pikir positif.


Dengan mengubah pola pikir uang yang negatif menjadi positif akan memudahkan kita untuk melakukan perubahan yang kita inginkan.

Ingat semua perubahan dimulai dari perubahan pikiran atau pola pikir.


Kunci sukses yang kedua, pahami kondisi keuangan saat ini.


Supaya kita bisa berbenah keuangan dengan baik, maka kita harus tahu kondisi keuangan kita saat ini.

Apakah keuangan kita saat ini baik-baik saja?

Rezekinya berlimpah atau malah sedang morad marit?

Apakah pemasukan kita cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, setiap bulannya atau setiap tahunnya, atau malah berlebih?

Apapun yang kita butuhkan selalu ada dananya, atau malah sebaliknya banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Apakah saat ini kita sudah rutin menabung dengan rutin entah setiap hari atau setiap bulan?


Ingat tujuan menabung bukan untuk menumpuk kekayaan tapi ada tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.


Jadi jika kita paham betul kondisi keuangan saat ini akan jauh lebih mudah untuk membuat kondisi keuangan menjadi lebih baik.

Apapun kondisi keuangan saat ini.

Jadi bagaimana keuangan saat ini?


Kunci yang ketiga adalah buat rencana keuangan.

Buat rencana keuangan.

Setelah kita mengetahui kondisi keuangan kita saat ini, maka langkah selanjutnya adalah membuat rencana keuangan.


Rencana keuangan adalah cara kita membuat pos-pos keuangan sesuai kebutuhan, menyesuaikan antara pemasukan dan pengeluaran.


Tujuan kita membuat rencana keuangan baik itu rencana bulanan atau tahunan 

Supaya pengelolaan uang kita semakin hari semakin baik.

Tidak ada lagi alasan mengambil uang dari pos yang bukan seharusnya.

Tidak ada lagi kita merasa was -was apakah uang cukup sampai akhir bulan.

Tidak ada lagi kepanikan saat banyak undangan pernikahan datang.

Tidak ada lagi khawatir pada satu teman mengajak ke kafe.


Bagaimana cara membuat rencana keuangan ini?

Caranya adalah dengan mengetahui kemana larinya uang kita setiap hari.

Untuk apa saja setiap hari kita mengeluarkan uang.

Inilah database kita untuk membuat rencana keuangan.



Kunci keempat adalah keluarkan uang sesuai rencana keuangan.


Setelah kita membuat rencana keuangan bulanan dan tahunan berdasarkan database. Pemasukan dan pengeluaran sehari-hari selama kurun waktu tertentu.

Inilah langkah yang paling penting.

Inilah langkah yang paling menantang.

Karena di tahap ini akan banyak godaan untuk mengeluarkan uang di luar pos yang telah kita tentukan sendiri.


Bagaimana caranya supaya kita konsisten dengan rencana yang telah dibuat?

Ingat kembali, apa tujuan kita membuat rencana keuangan ini?

Ingat kembali, masa-masa yang tidak menyenangkan saat kita mengeluarkan uang lebih dari seharusnya.

Ingat kembali, tidak mudah bagi kita untuk membuat database, membuat rencana keuangan.


Itu semua memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Nah, kalau rencana yang sudah kita buat dengan susah payah ini tidak kita lakukan.

Kita sudah menyianyiakan waktu dan tenaga begitu saja.

So apapun yang terjadi, tetap keluarkan uang sesuai rencana yang sudah dibuat.


Kunci terakhir alias kunci kelima adalah evaluasi rencana keuangan.


Setelah kita mengeluarkan uang sesuai rencana keuangan yang dibuat,

maka kita evaluasi bagaimana penggunaan uang sehari -harinya sudah sesuaikan dengan rencana?


Jika sudah sesuai, adakah hal-hal yang bisa dilakukan supaya pengelolaan uang kita lebih baik?


Jika ternyata pengeluaran uang kita masih belum sesuai dengan rencana keuangan, cari tahu penyebabnya. Lalu cari solusi terbaik sehingga kondisi keuangan kita semakin hari semakin baik


Nah, saya sudah sampaikan 5 kunci sukses dalam berbenda uang.


Bisa jadi ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun dengan niat yang besar, usaha maksimal dan doa yang banyak,


Kondisi keuangan kita akan semakin baik dan lebih baik lagi.

Memang kita bisa saja mengambil pilihan yang mudah dalam mengelola uang.


Apa pilihan mudah itu?

Mengeluarkan uang tanpa pemikiran yang matang, berfoya-foya,

tidak perlu menabung untuk tujuan tertentu, itu adalah contoh pilihan mudah.

Ada lagi, pilihan lainnya yaitu pilihan sulit.


Apa pilihan sulit dalam mengelola uang?

Mengeluarkan uang sesuai rencana keuangan yang telah dibuat.

Menabung sesuai rencana, menahan godaan untuk berfoya-foya,

tidak gengsi dan mengatakan tidak dengan baik-baik jika tidak ada dananya.

Itu adalah contoh pilihan sulit.


Kita bebas mengambil pilihan apapun, tapi kita tidak bebas dengan konsekuensinya.


Hampir bisa dipastikan jika saat ini kita mengambil pilihan-pilihan mudah

dalam mengelola uang, dalam berbenah uang,

kondisi uang kita di masa depan akan sulit.

Sementara jika saat ini kita mengambil pilihan -pilihan sulit dalam mengelola uang, maka besar kemungkinan masa depan kita akan mudah.


Kondisi keuangan kita di masa depan akan jauh lebih baik, insya Allah.

Informasi dan Pendaftaran Kelas Berbenah Uang KLIK DI SINI


#KelasBerbenahSadis

#KelasBerbenahSadisIntermediate

#KBSI28


Alasan Mengapa Ikut Kelas Berbenah Sadis Intermedite Uang | KBSIU 28

Ada beberapa alasan mengapa Saya sebagai ibu rumah tangga mengikuti Kelas Berbenah Sadis Intermedite Uang 

Diantaranya adalah sebagai berikut


1. Manajemen Keuangan yang Lebih Baik:
Saya Memiliki harapan di Kelas berbenah keuangan akan membantu ibu rumah tangga mengembangkan keterampilan manajemen keuangan yang lebih baik. Ini termasuk membuat anggaran, melacak pengeluaran, dan mengelola utang dengan lebih efektif. Dengan manajemen keuangan yang lebih baik, rumah tangga dapat menghindari masalah keuangan yang serius dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.


2. Peningkatan Keamanan Keuangan:
Dengan memahami konsep dasar keuangan pribadi, ibu rumah tangga dapat merencanakan untuk masa depan yang lebih aman secara finansial. Mereka dapat mulai menyimpan untuk pensiun, pendidikan anak-anak, atau keperluan mendesak lainnya, sehingga mengurangi tekanan keuangan di masa depan.


3. Peningkatan Kualitas Hidup:
Memiliki kontrol yang lebih baik atas keuangan dapat meningkatkan kualitas hidup ibu rumah tangga dan keluarga secara keseluruhan. Mereka dapat merencanakan liburan, pembelian penting, atau kegiatan hiburan tanpa merasa khawatir tentang masalah keuangan.


4. Pemberdayaan Finansial:
Kelas berbenah keuangan dapat memberikan perasaan pemberdayaan kepada ibu rumah tangga. Mereka akan merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan dan memiliki pengetahuan untuk menghindari penipuan atau tindakan keuangan yang merugikan.


5. Contoh Positif untuk Anak-anak:
Dengan menjadi contoh yang baik dalam hal manajemen keuangan, ibu rumah tangga dapat mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya mengelola uang dengan bijak. Ini adalah pelajaran berharga yang akan membantu anak-anak dalam kehidupan mereka nanti.


6. Mengatasi Perubahan Keuangan:
Situasi keuangan dalam sebuah keluarga bisa berubah seiring waktu. Ibu rumah tangga yang memiliki keterampilan keuangan yang baik akan lebih siap menghadapi perubahan seperti kenaikan harga, pengurangan pendapatan, atau peristiwa tak terduga lainnya.


7. Meningkatkan Hubungan Keluarga:
Masalah keuangan seringkali menjadi penyebab ketegangan dalam hubungan keluarga. Dengan meningkatkan pemahaman dan komunikasi tentang keuangan di antara anggota keluarga, ibu rumah tangga dapat membantu memperkuat ikatan keluarga.


Jadi, mengikuti kelas berbenah keuangan adalah langkah yang bijak bagi ibu rumah tangga untuk meningkatkan keamanan finansial keluarga, meningkatkan kualitas hidup, dan memberdayakan diri sendiri dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan baik.


Informasi Selengkapnya Kelas Berbenah Sadis Uang, Klik DISINI



#KelasBerbenahSadis
#KelasBerbenahSadisIntermediate
#kbsi28

Menemukan Tenang dalam Keriuhan: Seni Jeda di Tengah Dunia yang Bising

Pernahkah kita merasa dunia terlalu bising, terlalu cepat, dan terlalu penuh tuntutan? Kita mungkin berpikir, solusi terbaik adalah melarika...

Popular Posts