20 Mei 2022

Ketika Aku Butuh Bantuan Anak | Communicate it | High Class Response | Day 33


Ketika aku butuh bantuan anak...

Sekarang ini adalah hari Jum'at, seperti biasanya urusan perdapuran, sarapan dan bekal sekolah juga sekalian  memantau aktivitas anak-anak semua harus dijalani dengan baik dan satu persatu selesai.

Memaknai dan Merespon Kejadian hari ini, juga memperbaiki cara kamunikasi peran sebagai IBU kepada anak-anak.

Jadi gini ceritanya.... Sedari Pagi putraku Kaka Hafizh (H1) anak pertama sudah mengemukakan bahwa dirinya sangat sibuk dengan urusan tugas kuliah sehingga harus menginap di tempat temannya untuk menuntaskan tugas-tugas kuliah.

Sebelum berangkat ke kampus umminya ini sempat menanyakan, apakah sebentar pukul 11 bisa menjemput adiknya zalfa (H3) di sekolah smk telkom berhubung pada jam segitu eskul beladiri yang diikutinya sudah selesai. Kusampaikan pada kk H1, kasian ade kalo ga ada yang jemput, Coba di ricek dulu jadwalnya kalo misalnya ada waktu buat jemput ade, tapi kalo ga bisa ya ga papa.. mungkin ummi akan cari solusi lain

dan kaka melanjutkan penjelasannya...Sebentar dilihat dulu ya mii.... 
Sebenarnya hari ini ada 2 jadwal UTS, pertama sebelum sholat jum'at selesai jam 11.30 dan setelah sholat jum'at Jam 13.00. 

Kalo misalnya jam 11.30 zalfa mau menunggu kemungkinan akan saya usahakan jemput dulu baru sholat jum'at.

Mendengar Jawaban begitu... Umminya ini sedikit lega bercampur haru dan ada rasa kasihan... 
Terucap kembali doaku dalam hati... Semoga Allah memudahkan segala urusan anak-anaku hari ini. 

Kemudian setelah masing-masing anak sibuk dengan kegiatannya, komunikasi kami lanjutkan via WA Grup Keluarga dimana dalam Grup tersebut ada Abah, Ummi juga 3 Anak Besar yang sudah dipercayakan memegang HP, sementara 2 anak yang masih SD belum bisa kami kasi HP.

Tibalah Jam Kepulangan eskul H3, kuminta dirinya bersabar dan menunggu jemputan kakanya H1.
Sesuai jadwal jemputan kaka H1 sebenarnya lumayan mepet dengan persiapan sholat jum'at ke Masjid. Namun Alhamdulillah kaka H1 sudah dengan sangat baik dan rela meluangkan waktu menempuh perjalanan dari Kampus ke tempat sekolah adiknya H3... 

Masih diselimuti rasa haru... dan tetap mendoakan.. Ya Allah berikan balasan kebaikan pada kaka Hafizh yang sudah baiikk banget menjemput adik perempuannya. Semoga Allah memberi kelancaran dalam segala aktifitasnya.

Perjalanan dari sekolah Zalfa ke rumah biasanya kalo normal paling cepat 30 menit, namun kulihat 11.45 motor kaka Hafizh sudah tiba di depan rumah mengantar adiknya. Artinya Kaka Hafizh hanya menempuh perjalanan selama 15 menit saja, Tak sempat masuk rumah dan kemudian lanjut perjalannya mengejar Waktu Sholat Jum'at di Kampus. sudah kupastikan dari tadi itu kaka pasti Ngebut banget di jalan... Ya Allah... Berikan Keselamatan dan lancar dalam perjalanan anaku.

Masih dalam posisi duduk di ruang Tamu sambil pegang HP memantau kabar Grup, tiba-tiba saya dikejutkan dengan kedatangan seorang Ibu yang masuk pintu pagar depan. Saya ga tau pasti ibu itu siapa. namun kira-kira ibu itu salah satu tetangga komplek dari blok yang berbeda.

Kedengan suara Ibu itu lumayan mengeras dan di depan rumah bertanya pada putra kedua, kaka harits (H2) yang juga lagi siap-siap ke Masjid. 

Kaka saat itu lumayan kaget bercampur heran. secara tiba-tiba kaka H2 yang kena limpahan kekesalan.
Ibu itu berkata.... "Tadi Yang bawa motor itu namanya siapa?
dijawab H2, " Oh itu kaka Hafizh.
Lalu si Ibu itu melanjutkan dengan nada kesal campur marah " Tolong sampaikan ke dia yaa... kalo bawa motor jangan ngebut gitu dan harus punya sopan santun"  !@#$%&^%$#@!

Deg... Saya yang denger dari dalam rumah, Lumayan kaget , sempat kepikiran apakah ibu itu kesrempet atau kesenggol motor kaka. Namun saya buru-buru nyari jilbab dulu dan baru berencana keluar menemui, Ibu tadi itu sudah langsung pergi tanpa permisi. Padahal Niat saya pengen mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya sekaligus minta Maaf. Namun ya sudah belum jodoh bertemu

Dari sini tampak jelas respon ibu itu sudah dapat ditebak kayak gimana, Meskipun dianya Marah campur kesal , sempat jadi pertanyaan kenapa ya ibu tadi itu ga berusaha menemui dan ngomong sama saya sebagai ibunya. 

beberapa menit saya pake menjeda sejenak menelaah dan memaknai kembali....

Membaca info grup, Tak lama kemudian tepat pukul 12.00 kaka mengabarkan via grup WA "Alhamdulillah sudah tiba di Masjid Kampus, Hampir saja terlambat karena disini sudah adzan. MasyaAllah... ada rasa legaaa bangettt.... Alhamdulillah dalam kondisi selamat, semoga dimudahkan dalam UTS selanjutnya.

Sementara suasana hati sudah lega.. saya coba mengkonfirmasi pada kaka Zalfa yang dibonceng.
Coba sampaikan sama Ummi... Apakah ibu yang marah di depan tadi ketabrak kesenggol, kesrempet atau kaka menyinggung perasaannya. 

dan kaka Zalfa menimpali sambil senyum-senyum... Begini Ummi... tadi itu kaka hafizh memang ngebut tapi aman-aman saja di jalan. ga ada satu orang pun yang kesenggol atau kena motor.
Hanya saja waktu depan pintu gerbang kompleks ketemu ibu tadi yang sama-sama mau masuk kompleks. Sebenarnya saat sejajar kaka sudah melemahkan kecepatannya. Namun setelah melewati ibu tadi kaka kembali ngebut sampai depan rumah dan langsung kembali.

Makanya zalfa juga heran kenapa ibu tadi jadi marah-marah begitu... padahal kaka ga kenapa-kenapa, namun jelas terlihat ibu tadi sempat kesalll banget. Andaikan motor ibu tadi kena senggol pastinya kaki zalfa juga bisa nyenggol

Astaghfirullah al adzim.....( tarik nafas sejenak ) jadi begitu
Satu sisi perasaan saya jadi lega, saya percaya anak-anak tetap memegang teguh attitude yang kami tanamkan, Satu sisi lagi saya merasa rugi ga ketemu ibu tadi dan harusnya bisa mengucap maaf serta memberi penjelasan yang sebenarnya terjadi.

Anadaikan si Ibu tau... bahwa kaka sedang berusaha menjalani perannya sebagai anak sekaligus sebagai kaka terbaik buat adiknya. Ia telah memperbesar semangat dengan otak kanannya melakukan banyak hal kebaikan pada hari ini, dan kebaikan kaka hari ini sangat wow response bangett.. meskipun sisi lain realitanya respon yang didapt berbanding terbalik. 

Pembelajaran hari ini pada akhirnya membuat saya berpikir...
ketika di jalan raya atau tempat umum dan mendapati pengendara yang ngebut, perlu kita memaknai dulu sebelum berucap ketidaksukaan kita. karena boleh jadi pengendara yang lain punya suatu alasan besar yang tidak mungkin dia umumkan pada saat itu juga. 

Perbesat prasangka baik

dan Apapun yang terjadi pada hari ini... Sebagai IBU saya tetap bangga dan percaya pada anak-anak saya. Seorang Ibu lah yang paling tau bagaimana anaknya. 

Barakallahu fiikum anak-anakku tersayang 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menemukan Tenang dalam Keriuhan: Seni Jeda di Tengah Dunia yang Bising

Pernahkah kita merasa dunia terlalu bising, terlalu cepat, dan terlalu penuh tuntutan? Kita mungkin berpikir, solusi terbaik adalah melarika...

Popular Posts