The Art of Letting Flow – Seni Membiarkan Jiwa Mengalir
Dari Hati ke Hati bersama Sifillah
Bismillah...
Aku menulis ini bukan dari ruang tanpa luka, tapi dari perjalanan panjang menata hati.
Pernah ada masa ketika air mata lebih mudah turun daripada kata-kata.
Ketika doa terasa hampa, dan semua nasihat terdengar jauh.
Namun, satu hal yang pelan-pelan menyembuhkan adalah ketika aku mulai berhenti melawan dan belajar mengalir bersama takdir Allah.
Ternyata, rasa sakit yang dulu aku benci adalah guru paling sabar yang menuntunku pada pemahaman baru:
bahwa luka tidak datang untuk menghancurkan, tapi untuk menyadarkan.
Dari sanalah aku mengenal konsep Letting Flow Therapy dalam Inner Healing 40 Hari bersama Coach Sonny Abi Kim —
sebuah perjalanan lembut untuk memulihkan jiwa, menata napas, dan menemukan kembali cinta kepada diri sendiri dan kepada Allah.
1. Menyapa Kabar Hati
“Bagaimana kabar hati kita malam ini?”
Pertanyaan sederhana ini sering disampaikan oleh Ustadz Sonny Abi Kim di setiap awal sesi.
Terdengar ringan, tapi jawabannya sering tak semudah itu.
Ada hati yang bahagia, tapi juga yang sedang lelah.
Ada yang sedang bersyukur, tapi juga ada yang sedang berjuang.
Dan semua itu sah. Karena hidup bukan selalu tentang baik-baik saja, tapi tentang bagaimana hati tetap berada di bawah cahaya-Nya.
2. Hakikat Kehidupan: Ujian Adalah Keniscayaan
Setiap manusia akan melewati masa yang mengguncang — traumatic life event — dalam berbagai bentuk:
-
Ada yang diuji dengan rezeki,
-
Ada yang diuji dalam rumah tangga,
-
Ada yang diuji dalam kesehatan,
-
Ada pula yang diuji dalam hubungan dan kepercayaan.
Hidup memang tempat ujian.
Kadang hadir dalam bentuk nikmat, kadang dalam bentuk kehilangan.
Seorang ulama berkata:
“Jangan heran bila hidup penuh kesulitan, karena itulah watak asli kehidupan.”
3. Tiga Respons Manusia terhadap Luka
Setelah mengalami guncangan, manusia terbagi menjadi tiga kelompok:
1️⃣ Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Mereka yang jatuh dan tenggelam dalam penderitaan. Larut dalam kesedihan, kehilangan semangat, dan tak mampu bangkit.
2️⃣ Recover to Normal
Mereka yang sempat jatuh, namun mampu pulih.
Allah menganugerahkan mekanisme alami bernama self-healing, sebagaimana luka fisik sembuh dengan waktu, luka batin pun demikian bila dijaga dengan kesabaran.
3️⃣ Post-Traumatic Growth (PTG)
Mereka yang tak hanya pulih, tapi tumbuh.
Menjadi lebih bijak, lebih matang, dan lebih spiritual.
Inilah fase “patah untuk bertumbuh.”
Hari ini mungkin kita terluka,
tapi besok — insyaAllah — kita akan lebih kuat dan lebih bahagia.
4. Pondasi Pemulihan: Sadar Bahwa Proses Butuh Waktu
Pemulihan jiwa bukan tombol instan.
Yang sering membuat orang gagal pulih adalah tergesa-gesa.
Padahal Rasulullah ๏ทบ mengingatkan:
“Ketergesa-gesaan datang dari setan.”
Sering kita ingin cepat tahu “mengapa aku diuji begini?”
Namun hikmah sejati justru muncul seiring waktu.
Banyak yang baru bisa berkata kemudian hari:
“Untung dulu aku diuji begitu. Kalau tidak, aku takkan sekuat ini.”
5. Kurva Pemulihan: Kรผbler-Ross Curve
Perjalanan hati menuju penerimaan biasanya melalui enam fase:
1️⃣ Shock – kaget dan belum siap.
2️⃣ Denial – menolak kenyataan.
3️⃣ Anger – marah dan menyalahkan.
4️⃣ Depression – merasa hampa dan kehilangan arah.
5️⃣ Adjustment – mulai menyesuaikan diri.
6️⃣ Acceptance – menerima dan memahami hikmah.
Doa para nabi mengajarkan bahwa pemulihan dimulai dari mengakui kelemahan diri:
“Rabbanaa zhalamna anfusanaa...” (Nabi Adam)
“Subhanaka inni kuntu minaz zhalimin.” (Nabi Yunus)
6. Luka Selalu Membawa Pesan
Maulana Rumi berkata,
“Luka adalah tempat cahaya masuk.”
Setiap luka membawa pesan untuk didengarkan.
Ketika kita mampu mengambil hikmah dari gagal dan patah, di sanalah jiwa bertumbuh.
Orang yang tenang dan bijak tak lahir dari kenyamanan, melainkan dari badai yang telah mereka lalui.
7. Nikmati Proses, Jangan Takut Terluka
Berbahagialah meski sedang jatuh.
Kadang, patahnya hati adalah celah bagi cahaya hidayah untuk masuk.
Proses kehidupan bukanlah hasil instan — melainkan latihan panjang untuk menjadi utuh kembali.
8. Misi Inner Healing: Menemukan Diri yang Utuh
Sebagai seorang life coach, Ustadz Sonny mengingatkan:
“Tujuan dari inner healing bukan hanya sembuh, tapi menemukan diri yang utuh dan bahagia.”
Program Inner Healing 40 Hari dirancang agar kita berproses bersama — menuju pemulihan, kedewasaan, dan kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
9. Optimisme Sejati: Berbaik Sangka kepada Allah
Optimisme bukan berarti menolak emosi negatif, melainkan yakin bahwa semua akan berlalu dengan baik.
Optimisme adalah energi yang menumbuhkan harapan.
Sedangkan toxic positivity memaksa diri untuk selalu terlihat bahagia.
Penyembuhan sejati dimulai dari kejujuran hati:
“Ya Allah, aku sedih.”
“Ya Allah, aku lelah.”
“Ya Allah, aku terluka.”
Ketika diucapkan dalam doa, kalimat itu menjadi jalan pulang menuju ketenangan.
10. Letting Go – Letting God
Emosi yang dipendam menjadi racun.
Izinkan ia hadir, dengarkan pesannya, lalu lepaskan — bukan untuk melupakan, tapi untuk menyerahkan kepada Allah.
Inilah letting flow therapy — seni mengalirkan emosi dengan kesadaran dan tauhid.
11. Skill Tertinggi: Mengalirkan Emosi dan Melapangkan Jiwa
Dari sekian banyak keterampilan hidup, yang tertinggi adalah skill mengalirkan emosi.
Menjadi tahu belum tentu mau,
menjadi mau belum tentu mampu —
dan untuk mampu, kita perlu latihan dan bimbingan.
Karena itulah self-healing bukan sekadar teori, tapi keterampilan yang bisa diasah sepanjang hidup.
12. Pondasi Utama: Dzikir dan Hubungan dengan Allah
Segala pemulihan berawal dari dzikrullah.
Ketika sedih, kecewa, atau terluka kita bawa kepada Allah, di sanalah ketenangan bersemayam.
“Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub.”
(Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.)
13. This Too Shall Pass – Semua Akan Berlalu
Inilah mantra kehidupan:
“Hari ini luka, besok bahagia.”
Kalimat sederhana ini mengajarkan dua hal:
-
Saat sulit, ia menumbuhkan harapan.
-
Saat bahagia, ia mengajarkan kerendahan hati.
Baik kesedihan maupun kebahagiaan adalah sementara.
Yang abadi hanyalah Allah dan kebaikan yang kita bawa pulang kepada-Nya.
14. Penutup – Luka yang Mendidik Jiwa
Setiap luka adalah undangan untuk kembali kepada Allah.
Jangan larut dalam luka, tapi jangan pula menolaknya.
Hadapi, rasakan, lalu serahkan kepada-Nya.
Karena dari sanalah kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih lembut, dan lebih lapang.
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Teruslah berbaik sangka.
Teruslah berdzikir.
Teruslah menebar kata-kata yang baik.
Karena dari situlah, luka berubah menjadi cahaya, dan hari ini yang perih akan berganti menjadi bahagia.
๐ธ This Too Shall Pass — Seni Menemukan Kedamaian di Tengah Ujian
Ketika badai hidup datang, ucapkan dalam hati:
“This too shall pass.”
Semua akan berlalu — rasa sakit, lelah, bahkan tangis sekalipun.
Namun kenangan akan kekuatan dan iman yang kita temukan di tengah luka, akan menetap selamanya.
Semoga kita semua pulang kepada Allah dengan hati yang tenang, jiwa yang bersih, dan senyum penuh syukur.
๐ฟ Waktunya Memulihkan Jiwa
Sahabat Sifillah,
Kalau hari ini hatimu sedang lelah, izinkan dirimu istirahat.
Kalau sedang bingung harus mulai dari mana, cukup mulai dengan membiarkan napasmu mengalir apa adanya.
Kamu tidak sendiri. Ada begitu banyak jiwa yang sedang belajar hal yang sama — untuk pulih, untuk tenang, untuk berserah.
Dan jika kamu ingin menapaki perjalanan penyembuhan ini dengan bimbingan yang lembut dan mendalam, kami ingin mengajakmu bergabung dalam program berikut ini…
JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!
Belajar selama 40 hari,
dan miliki Self-Healing Skill untuk seumur hidup❗️
๐ง♀️ Program Mentorship Intensif bersama Coach Sonny Abi Kim
INNER HEALING – 40 Hari Pemulihan Jiwa dengan ‘Letting Flow Therapy’
Fasilitas:
✅ 12x Sesi Live via Zoom
✅ Lifetime Access Rekaman Kelas
✅ 51 Audio Playlist
✅ 3 Ebook Eksklusif
✅ 12 PDF Slide Materi
✅ Skill & Teknik Self-Healing
Materi:
-
Dari Napas Menuju Ikhlas
-
Melepaskan dan Menyerahkan
-
Letting Go, Letting God
-
Keindahan Makna Ujian
-
Saat Kenyataan Tak Sesuai Harapan
-
Merangkul Luka
-
Memeluk Diri
-
Kemelekatan dan Penderitaan
-
Melakukan dan Melupakan
-
Membasuh Lelah
-
Menguatkan Jiwa
-
Sembuhkan Perlahan
⚠️ Special Ticket (Early Bird) sampai 16 Oktober 2025
๐️ Daftar sekarang:
๐ INNER HEALING
๐ฒ Konsultasi via WhatsApp:
https://wa.me/6282245467771
๐ผ Jadikan tahun ini kesempatan untuk menjadi diri yang pulih, sejahtera lahir batin, hingga bahagia dunia akhirat.
ุฃَู
ِِْูููููููููู َูุงุฑَุจَّ ุงูุนَุงَูู
ِูููููููู ๐ฟ







Tidak ada komentar:
Posting Komentar