28 Desember 2024

The Coaching Game to Win the Inner Game : Pendekatan Coaching untuk Menguasai Ruang Batin | Insight Pertemuan 7 Inner Game Life Coach Academy

The Coaching Game to Win the Inner Game : Pendekatan Coaching untuk Menguasai Ruang Batin

Transformasi diri adalah perjalanan yang menuntut kesadaran, keberanian, dan kemampuan untuk berproses. Melalui pertemuan ke-7 dalam Inner Game - Life Coach Academy, tema "The Coaching Game to Win the Inner Game" memberikan wawasan mendalam tentang pendekatan coaching sebagai alat untuk menguasai ruang batin. Pendekatan ini tidak menggurui, tetapi memanfaatkan kekuatan pertanyaan reflektif, eksplorasi, dan tindakan untuk menggali jawaban yang sudah ada dalam diri setiap individu.

Keunggulan Coaching: Mengurai Kesadaran Diri

Coaching berfokus pada pertanyaan terbuka yang menuntun klien menuju kesadaran diri. Metode ini membantu individu mengenali apa yang dirasakan, mengendapkan perasaan tersebut, dan akhirnya memilih tindakan terbaik. Salah satu metode yang dibahas adalah pendekatan SAJDAH (SAdar, JEda, piliH), yang sangat efektif dalam membantu individu mengatasi tantangan emosional dan mental.


1. SADAR (Awareness)

Tindakan Utama:

Awareness adalah langkah pertama dan paling penting dalam perjalanan ini. Dengan mengenali apa yang kita rasakan dan pikirkan, kita membuka pintu untuk pemulihan dan perubahan positif. Emosi yang tidak diakui cenderung menguasai diri kita, tetapi dengan menyadarinya, kita mengambil kendali kembali.

  • Kenali dan Terima: Sadari emosi yang muncul, baik itu rasa cemas, takut, atau marah. Akui keberadaannya tanpa menghakimi.

  • Fahami Fase Emosi: Setiap emosi memiliki siklusnya. Pahami bahwa perasaan sulit akan berlalu seiring waktu dan adaptasi:

    1. Shock: Terkejut menghadapi situasi tak terduga.

    2. Denial: Menolak realitas yang ada.

    3. Frustration/Anger: Menyalahkan orang lain atau keadaan.

    4. Sadness: Merasakan kesedihan Peaceful Productivity: Seni Produktif dalam Ketenangan dan Berdamai dengan Ambisi

      Dalam menjalani kehidupan, seringkali kita dihadapkan pada tuntutan untuk terus produktif, mengejar ambisi, dan memenuhi berbagai target. Namun, banyak dari kita yang akhirnya merasa terbebani, kehilangan ketenangan, dan terjebak dalam lingkaran stres. Apakah mungkin untuk tetap produktif tanpa mengorbankan kedamaian batin? Jawabannya: sangat mungkin. Inilah seni Peaceful Productivity, di mana produktivitas digabungkan dengan ketenangan dan penerimaan diri.

      Peaceful Productivity adalah tentang menciptakan keseimbangan. Ini bukan hanya soal menyelesaikan banyak hal, tetapi juga tentang bagaimana melakukannya dengan penuh kesadaran, rasa syukur, dan kedamaian hati. Dalam perjalanan ini, kita belajar untuk berdamai dengan ambisi kita—melihatnya sebagai energi positif yang mendorong kita maju, tanpa menjadikannya beban yang melemahkan.

    5. Experimentation: Mulai mencari solusi baru.

    6. Decision: Memutuskan langkah ke depan.

    7. Acceptance: Menerima dan berdamai dengan keadaan.


2. JEDA (Pause)

Praktik Jeda:

Jeda adalah momen untuk berhenti sebelum memberikan respons. Tanpa jeda, kita cenderung bereaksi secara otomatis yang sering kali didasari oleh emosi negatif atau pikiran yang tidak terkontrol.

  • Hentikan dan Refleksi: Saat menghadapi situasi sulit, tarik napas dalam-dalam dan beri waktu untuk merenung sebelum merespons.

  • Latihan Napas: Gunakan hitungan napas (1-10 atau lebih) untuk menenangkan pikiran.

  • Salurkan ke Spiritualitas: Gunakan waktu jeda untuk berdoa, membaca Quran, atau melakukan refleksi diri.

Jeda memberi ruang untuk mengalirkan energi negatif ke arah yang lebih positif, menguatkan koneksi dengan Allah, dan menciptakan ketenangan dalam diri.


3. PILIH (Choice)

Langkah-Langkah Memilih:

Di antara stimulus dan respon terdapat kebebasan memilih. Pilihan ini mencakup:

  • Pikiran atau perasaan yang ingin kita pelihara.
  • Ucapan yang ingin kita sampaikan.
  • Tindakan yang ingin kita ambil.

Pilihan adalah kekuatan yang kita miliki untuk menentukan arah hidup kita. Di antara stimulus dan respons, selalu ada ruang untuk memilih. Dalam ruang ini, kita dapat memilih untuk memberdayakan diri atau tetap terjebak dalam pola lama.

  • Ubah Pikiran Negatif: Pilih pikiran yang membangun daripada yang melemahkan.

  • Lepaskan Beban: Latih diri dengan Metode Sedona untuk melepaskan emosi negatif:

    1. Tanyakan pada diri sendiri: Bolehkah saya melepaskan rasa ini?

    2. Maukah saya melepaskan rasa ini?

    3. Kapan saya akan melepaskannya? Jawaban yang ideal adalah "sekarang."

  • Berkomitmen pada Pilihan Positif: Jadikan pilihan Anda alat untuk memperkuat diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Metode ini mengajarkan bahwa semakin kita menggenggam perasaan negatif, semakin kita terikat padanya. Namun, dengan kesadaran, jeda, dan pilihan yang tepat, kita dapat melepaskan dan mentransformasi luka menjadi energi positif.

Kesimpulan: Menang dengan Inner Game

Pendekatan coaching yang berbasis SAJDAH tidak hanya membantu kita menguasai ruang batin, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah. Dengan menyadari, menjeda, dan memilih respon yang memberdayakan, kita membangun kehidupan yang lebih damai dan penuh makna.

The new me starts now

Ambillah waktu hari ini untuk merenungkan apa yang membebani Anda. Sadari, beri jeda, dan pilih jalan terbaik untuk Anda. Semoga perjalanan ini membawa kedamaian dan produktivitas dalam hidup Anda.

Jazakallah khairan
atas kepercayaan untuk membaca dan mempraktikkan ini. Allahu alam bishawab.

26 Desember 2024

Peaceful Productivity: Seni Produktif dalam Ketenangan dan Berdamai dengan Ambisi | Insight Pertemuan 6 Inner Game Life Coach Academy

Peaceful Productivity: Seni Produktif dalam Ketenangan dan Berdamai dengan Ambisi

Produktivitas sering kali menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan dalam kehidupan modern. Namun, bagaimana jika produktivitas itu tidak lagi sekadar tentang pencapaian material atau daftar tugas yang selesai, melainkan tentang ketenangan, kedamaian, dan ridha Allah? Inilah esensi dari seni produktif dalam ketenangan dan berdamai dengan ambisi.

Definisi Produktivitas yang Berarti

Secara luas, produktivitas dapat diartikan sebagai aktivitas yang bermakna. Artinya, kegiatan tersebut memberikan rasa puas dan bahagia baik saat melakukannya maupun setelah selesai. Lebih jauh lagi, produktivitas dalam perspektif seorang mukmin melibatkan nilai-nilai agama. Segala aktivitas positif yang dilakukan dengan cara yang baik, memiliki dampak positif, dan bertujuan untuk mencari ridha Allah termasuk dalam kategori ini.

Namun, sering kali kita terjebak dalam pola pikir yang salah tentang produktivitas:

  1. Merasa bersalah ketika tidak melakukan apa-apa.

  2. Menjadikan orang lain sebagai standar produktivitas.

  3. Produktif secara materi, tetapi terasa hampa secara batin.

Kesalahan mindset ini menciptakan tekanan dan rasa tidak puas, yang akhirnya menjauhkan kita dari esensi sebenarnya: produktivitas yang damai.

Seni Berdamai dengan Ambisi

Ambisi adalah dorongan yang menggerakkan kita untuk mencapai sesuatu. Namun, ambisi yang tidak terarah dapat menjadi beban yang berat. Ambisi memiliki dua kutub yang perlu dihindari:

  • Kutub Kiri: Ambisi yang terlalu kecil sehingga menghilangkan motivasi.

  • Kutub Kanan: Ambisi yang terlalu besar sehingga menciptakan tekanan dan ketidakpuasan.

Kunci dari seni produktif adalah berada di tengah-tengah, yaitu Humble Ambition. Humble Ambition menciptakan keseimbangan yang ideal antara ambisi dan ketenangan:

  • Berjuang dengan tenang.

  • Berambisi namun rendah hati.

  • Berazzam tetapi tetap tawakal.

  • Melangkah sambil berserah diri.

  • Kokoh dalam pendirian, tetapi bijak dalam perbedaan.

  • Kuat dan gagah, namun lembut hati.

Manfaat Humble Ambition

Ketika berada dalam kondisi Humble Ambition, kita dapat merasakan:

  1. Kondisi jiwa yang cukup: Selalu bersyukur, tidak mengeluh, penuh cinta, dan damai.

  2. Ketenangan dan harmoni: Tenang dan damai meskipun berada dalam tekanan.

  3. Keajaiban dalam hidup: Pencapaian yang lebih dari yang diharapkan, hubungan mesra dengan Allah, serta harmoni dengan alam.

  4. Kestabilan emosional: Tetap rendah hati meskipun berada di puncak kesuksesan, dan memiliki hati yang stabil meski mengalami kegagalan.

Kesimpulan

Produktivitas yang bermakna tidak hanya tentang hasil, tetapi tentang proses yang mendamaikan jiwa. Dengan memahami esensi produktivitas dan seni berdamai dengan ambisi, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, fokus, dan penuh keberkahan.


Action Plan

  1. Refleksi Harian: Luangkan waktu setiap hari untuk mengevaluasi aktivitas yang telah dilakukan. Apakah aktivitas tersebut memberikan manfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan mendekatkan diri kepada Allah?

  2. Tentukan Tujuan: Pastikan tujuan produktivitas Anda sejalan dengan nilai-nilai agama dan ridha Allah.

  3. Perkuat Mindset: Perbaiki pola pikir dengan berfokus pada hal-hal yang bermakna dan menghindari membandingkan diri dengan orang lain.

  4. Jaga Keseimbangan: Pertahankan keseimbangan antara ambisi dan ketenangan dengan selalu berserah diri kepada Allah.

  5. Doa dan Syukur: Sertai setiap langkah dengan doa, dan selalu bersyukur atas apa pun yang telah dicapai.

Alhamdulillah, materi sesi ke-6 Inner Game - Life Coach Academy ini membuka pemahaman lebih dalam tentang seni produktif dalam ketenangan. Semoga ilmu ini menjadi bekal untuk terus berkembang dengan tetap menjaga ridha Allah sebagai tujuan utama.

18 Desember 2024

The Art of Ignorance - Seni Berdamai dengan Apa Kata Orang | Insight Pertemuan 5 Inner Game Life Coach Academy

The Art of Ignorance - Seni Berdamai dengan Apa Kata Orang

Apa sebenarnya penderitaan terbesar manusia? Mungkin sebagian dari kita akan menjawab persoalan ekonomi, hubungan, atau ujian hidup yang berat. Namun, riset dari Prof. Lorry O’Connor menyimpulkan bahwa penyebab penderitaan terbesar manusia adalah terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya, atau istilahnya socially prescribed perfectionism. Terobsesi pada ekspektasi sosial sering kali membuat seseorang kehilangan arah dan kebahagiaan sejati.

Berakar pada Ekspektasi Sosial

Banyak orang hidup dalam bayang-bayang opini orang lain. Mereka mencari validasi melalui pujian atau pengakuan sosial, yang sebenarnya adalah bentuk ketergantungan mental. Bahkan, ulama besar seperti Fudhail bin Iyadh pernah mengingatkan bahwa kita sering kali terjebak dalam upaya menunjukkan kedudukan mulia di mata manusia, padahal yang benar-benar penting adalah pandangan Allah.

Sebagai manusia, kita harus belajar melepas harapan pada pujian manusia. Hadis Rasulullah SAW menegaskan: Barang siapa yang mencari rida Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridainya dan akan membuat manusia pun ridha kepadanya. Namun, barang siapa yang mencari rida manusia hingga membuat Allah murka, maka Allah akan memurkainya dan membuat manusia juga murka kepadanya. (HR. Tirmidzi).

13 Desember 2024

The Art of Calm Living - Seni Berdamai dengan Masalah | Insight Pertemuan 4 Inner Game Life Coach Academy

The Art of Calm Living - Seni Berdamai dengan Masalah  

Dalam kehidupan, masalah adalah sebuah keniscayaan. Dari satu solusi yang kita temukan, sering kali muncul masalah baru yang harus kita hadapi. Seperti seorang mahasiswa yang berjuang untuk lulus ujian, setelah berhasil, tantangan berikutnya adalah mencari pekerjaan. Begitu seterusnya, kehidupan adalah serangkaian masalah yang tidak pernah berhenti. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan menikmati proses dan berdamai dengan masalah sebagai bagian dari perjalanan hidup.

Masalah: Sebuah Pertanyaan yang Netral

Kata “masalah” berasal dari bahasa Arab, akar katanya adalah saala yang berarti pertanyaan. Mengapa kita tidak mulai memandang masalah sebagai sebuah pertanyaan yang bersifat netral? Respon kita terhadap masalah inilah yang akan menentukan hasilnya – apakah menjadi hal yang positif atau negatif.

11 Desember 2024

The Dichotomy of Control - Memahami Peta Kendali | Insight Pertemuan 3 Inner Game Life Coach Academy

The Dichotomy of Control: Memahami Peta Kendali

Saat kita membahas perjalanan menuju versi terbaik diri, memahami peta kendali menjadi langkah penting yang sering kali diabaikan. Di pertemuan ketiga kelas Inner Game - Life Coach Academy, saya mempelajari konsep yang sangat berharga: The Dichotomy of Control. Konsep ini membuka wawasan tentang pentingnya membedakan apa yang ada dalam kendali kita dan apa yang tidak.

Healing Dimulai dari Pemahaman

Banyak orang yang terjebak dalam lingkaran stres, luka yang tak kunjung sembuh, rasa sedih yang mendalam, kecemasan berlebih, atau kekecewaan yang terus menghantui. Semua ini sering kali terjadi karena mereka terlalu fokus pada hal-hal yang berada di luar kendali mereka.

Contohnya:

08 Desember 2024

10 Distorsi Pikiran yang Harus Disadari | Mengenali dan Mengelola Pikiran Negatif

1. Distorsi Mental Filtering

adalah salah satu bentuk distorsi kognitif (kesalahan berpikir) di mana seseorang hanya berfokus pada aspek negatif dari suatu situasi sambil mengabaikan atau menyaring semua aspek positif yang juga ada. Akibatnya, persepsi seseorang terhadap situasi tersebut menjadi bias, dan hal ini dapat memengaruhi suasana hati, keputusan, serta cara berinteraksi dengan orang lain.

Ciri-Ciri Mental Filtering
  1. Hanya Melihat Kekurangan: Seseorang terlalu terfokus pada kesalahan atau kekurangan kecil, meskipun ada banyak hal positif yang terjadi.
  2. Mengabaikan Konteks: Mengabaikan keseluruhan gambar atau fakta yang mendukung sisi positif.
  3. Berpusat pada Masalah: Memperbesar masalah kecil hingga terasa lebih besar dari kenyataannya.

Contoh Mental Filtering
  1. Pekerjaan:
    • Anda mendapatkan banyak pujian atas presentasi Anda, tetapi Anda hanya fokus pada satu komentar negatif dari kolega dan merasa presentasi tersebut gagal.
  2. Hubungan:
    • Pasangan Anda melakukan banyak hal baik, tetapi Anda hanya memikirkan satu kejadian ketika dia lupa sesuatu yang penting.
  3. Penampilan Diri:
    • Setelah berdandan rapi untuk acara penting, Anda terus-menerus fokus pada jerawat kecil di wajah dan merasa semua orang akan memperhatikan itu saja.
  4. Pencapaian:
    • Anda berhasil menyelesaikan banyak tugas dalam sehari, tetapi hanya memikirkan satu tugas yang tidak sempat diselesaikan.

Mengapa Mental Filtering Berbahaya?
  • Menurunkan Rasa Percaya Diri:
    • Fokus berlebihan pada kesalahan membuat Anda meragukan kemampuan diri.
  • Memicu Stres dan Depresi:
    • Pola pikir ini sering menyebabkan suasana hati buruk yang berkelanjutan.
  • Merusak Hubungan:
    • Mengabaikan hal baik dari orang lain dapat menimbulkan ketegangan atau rasa tidak dihargai.
  • Menghambat Pertumbuhan Pribadi:
    • Tidak menghargai pencapaian membuat seseorang sulit merasakan kepuasan.


Mengenali dan Mengelola Pikiran Negatif untuk Perubahan Positif | Insight Pertemuan 2 Inner Game Life Coach Academy

Mengenali dan Mengelola Pikiran Negatif untuk Perubahan Positif

Mengapa penting memahami pikiran negatif? Pikiran adalah dasar dari perasaan dan tindakan kita. Apa yang kita pikirkan memengaruhi bagaimana kita merasakan sesuatu, baik secara emosional maupun fisik. Contohnya, saat kita memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi, kita mungkin merasa cemas, dada berdegup kencang, dan tubuh mulai berkeringat. Pikiran negatif tidak hanya memengaruhi kesejahteraan mental, tetapi juga menghambat kita dalam mencapai tujuan.

Sifat Pikiran Negatif
Pikiran negatif sering muncul begitu saja tanpa kita sadari. Contohnya, ketika melihat seseorang memakai perhiasan berlebihan, mungkin kita langsung berpikir, "Sombong sekali!" atau "Pasti mau pamer." Padahal, kita tidak berniat menilai orang lain, tetapi pikiran itu muncul secara spontan.
Pikiran negatif memengaruhi emosi, tindakan, dan pada akhirnya hasil yang kita dapatkan. Misalnya, saat ingin memulai usaha, pikiran seperti "Takut gagal" atau "Apa kata orang nanti?" bisa membuat kita ragu melangkah. Akibatnya, tujuan kita tidak pernah tercapai.
Pikiran negatif kadang tampak logis. Misalnya, merasa takut gagal dalam usaha mungkin terlihat wajar. Namun, terlalu sering membenarkan pikiran seperti ini bisa menghalangi kita melihat peluang atau mencoba sesuatu yang baru.
Sebagian besar pikiran negatif tidak didasarkan pada fakta objektif, melainkan berasal dari asumsi dan distorsi. Inilah sifat yang masih dapat kita kendalikan. Dengan kesadaran, kita bisa bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini fakta atau hanya asumsi saya?”


06 Desember 2024

Apa Pentingnya Menata Ruang Batin? | Inner Game Life Coach Academy

Pentingnya Menata Ruang Batin: Alasan dan Penjelasannya

Menata ruang batin adalah upaya mengelola pikiran dan perasaan untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup. Hal ini sangat penting karena ruang batin yang tertata dengan baik memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Berikut adalah alasan dan penjelasannya:

1. Mempengaruhi Perilaku dan Kebiasaan

Ruang batin yang tertata menentukan bagaimana kita bertindak. Pikiran dan perasaan yang positif menghasilkan perilaku yang produktif dan bermanfaat. Sebaliknya, ruang batin yang dipenuhi kekhawatiran, kemarahan, atau kesedihan dapat menciptakan tindakan yang tidak efektif atau bahkan merugikan.

Penjelasan:
Jika pikiran dipenuhi keyakinan bahwa tugas tertentu terlalu sulit, perasaan malas atau takut akan muncul, sehingga tindakan menjadi setengah hati atau dihindari. Namun, jika pikiran diubah menjadi "Saya bisa belajar dan mencobanya," perasaan optimis muncul, dan tindakan menjadi lebih fokus dan maksimal.


2. Menentukan Respon terhadap Kejadian

Kejadian yang kita alami bersifat netral. Respon kita terhadapnya ditentukan oleh pikiran dan perasaan di ruang batin kita. Dengan ruang batin yang tertata, kita mampu merespon dengan cara yang bijak dan konstruktif, bukan sekadar bereaksi secara emosional.

Penjelasan:
Contoh sederhana adalah ketika kita terjebak macet. Jika ruang batin penuh dengan pikiran negatif, perasaan marah akan muncul, dan ini bisa berdampak pada perilaku kasar atau menggerutu. Namun, jika ruang batin terisi pikiran positif seperti, "Ini kesempatan untuk mendengarkan podcast," maka perasaan menjadi tenang, dan kita bisa menggunakan waktu dengan lebih bermanfaat.


3. Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ruang batin yang kacau dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan emosi negatif yang berkepanjangan. Dengan menata ruang batin, kita dapat menciptakan ketenangan, fokus, dan rasa syukur yang meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penjelasan:
Ketika pikiran kita terarah untuk melihat sisi baik dari suatu kejadian, perasaan bahagia dan puas akan lebih mudah dirasakan, meskipun situasi tidak selalu ideal. Ini melatih kita untuk lebih resilien dalam menghadapi tantangan hidup.


4. Memberikan Kendali atas Pikiran dan Perasaan

Menata ruang batin membantu kita menyadari bahwa kita tidak selalu bisa mengendalikan kejadian di luar, tetapi kita bisa memilih pikiran dan perasaan yang menyertainya. Ini menciptakan rasa kendali dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi hidup.

Penjelasan:
Misalnya, saat seseorang memberikan kritik, ruang batin yang tertata akan membantu kita berpikir, "Kritik ini untuk membantu saya berkembang," daripada langsung merasa tersinggung atau marah.


5. Mendorong Perubahan Positif dalam Hidup

Untuk mengubah hasil, kita perlu mengubah perilaku. Untuk mengubah perilaku, kita perlu mengubah perasaan, dan itu semua dimulai dengan pikiran yang ada di ruang batin. Menata ruang batin adalah langkah awal untuk menciptakan transformasi nyata dalam berbagai aspek kehidupan.

Penjelasan:
Seperti pepatah yang mengatakan, "Pikiran menentukan tindakan, tindakan menentukan kebiasaan, dan kebiasaan menentukan nasib." Dengan menata ruang batin, kita bisa memutus lingkaran kebiasaan buruk dan mulai menciptakan kebiasaan baik yang membawa dampak positif.


Kesimpulan

Menata ruang batin adalah langkah penting untuk menciptakan keseimbangan, kebahagiaan, dan produktivitas dalam hidup. Dengan ruang batin yang tertata, kita dapat menghadapi hidup dengan lebih bijaksana, merespon tantangan dengan tenang, dan terus tumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita.

"Mulailah menata ruang batin Anda hari ini, karena perubahan besar selalu dimulai dari dalam."

05 Desember 2024

30 Contoh Kasus kebiasaan berpikir positif dan memperbaiki respon atas situasi sehari-hari | Inner Game Life Coach Academy

30 Contoh Kasus  kebiasaan berpikir positif dan memperbaiki respon atas situasi sehari-hari

Berikut adalah 30 contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan sebagai latihan memilih pikiran, dilengkapi dengan langkah-langkah aplikasinya:


Lingkungan Rumah

  1. Situasi: Rumah berantakan setelah anak-anak bermain.

    • Perasaan lama: Kesal dan lelah.
    • Pikiran lama: "Kenapa harus saya yang selalu merapikan?"
    • Pikiran baru: "Anak-anak sedang belajar bereksplorasi, ini momen untuk mengajarkan mereka tanggung jawab."
    • Perasaan baru: Lebih tenang dan semangat untuk melibatkan anak-anak merapikan bersama.

The Basic of Inner Game - Pondasi Menata Batin | Insight Pertemuan Pertama Inner Game Life Coach Academy

The Basic of Inner Game -  Pondasi Menata Batin

Perjalanan menuju perubahan diri bukanlah sesuatu yang instan. Langkah pertama selalu dimulai dengan menyadari apa yang ada di dalam diri kita: pikiran, perasaan, dan perilaku. Inilah yang menjadi landasan utama pada pertemuan pertama Kelas Inner Game – Life Coach Academy melalui modul "The Basic of Inner Game" atau Pondasi Menata Batin.

Mengubah Diri: Niat dan Hikmah

Perubahan yang berarti harus dimulai dari niat yang tulus. Sebuah pelajaran berharga dari sesi ini mengingatkan, "Jangan menjadi seperti keledai yang membawa tumpukan buku." Keledai tersebut membawa manfaat bagi orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri. Kita diajak untuk menjadikan ilmu yang dipelajari sebagai jalan untuk mengubah diri, menangkap hikmah di setiap kejadian, dan berbagi kepada orang lain.

Pentingnya Menata Ruang Batin

Ruang batin yang tertata baik akan tercermin pada perilaku kita. Sebaliknya, batin yang kacau akan menghasilkan kebiasaan yang tidak mendukung tujuan hidup kita. Jika ingin mengubah hasil—baik dalam rezeki, kebahagiaan, respons terhadap masalah, maupun pekerjaan—kita harus terlebih dahulu mengelola pikiran dan perasaan.

Namun, tantangan terbesar sering kali datang dari hambatan pikiran dan perasaan:

  • Malas untuk memulai sesuatu.
  • Malu menghadapi penilaian orang lain.
  • Tidak percaya diri untuk melangkah.
  • Cemas atau kecewa terhadap situasi.

Kabar baiknya adalah, meskipun hambatan ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, kita dapat mengendalikannya melalui kesadaran.

Inner Mastery, Outer Impact

Kejadian dalam hidup bersifat netral, tetapi makna yang kita berikan terhadap kejadian itulah yang menentukan perasaan kita. Inner Game mengajarkan bahwa kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di luar, tetapi kita selalu memiliki pilihan untuk mengelola pikiran dan perasaan kita.

Contoh sederhana:
Ketika tetangga lewat tanpa menyapa, pikiran negatif mungkin mengatakan, "Dia sombong." Namun, pikiran positif bisa mengubahnya menjadi, "Mungkin dia sedang terburu-buru." Perbedaan cara berpikir ini akan menghasilkan perasaan yang berbeda—dari kesal menjadi tenang atau bahkan simpati.

7 Kaidah Pikiran dan Perasaan

  1. Manusia diberi kemampuan untuk memilih pikiran, perasaan, dan tindakan. Dalam bahasa Arab, ikhtiar berasal dari kata khoir, yang berarti "terbaik." Artinya, kita selalu bisa memilih pikiran dan perasaan terbaik dalam setiap situasi.

  2. Kejadian/situasi tidak sama dengan pikiran. Perasaan kita tidak ditentukan oleh kejadian, melainkan oleh makna yang kita berikan terhadap kejadian tersebut.

  3. Kita tidak bisa memilih kejadian, tetapi bisa memilih respons. Jangan berusaha mengendalikan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Kendalikan pikiran kita tentang mereka. Urutan respons yang dianjurkan oleh Ibnul Qayyim adalah: sabar, ridha, dan syukur.

  4. Mengubah hasil dimulai dari mengubah pikiran. Jika ingin hasil berbeda, ubahlah perilaku. Untuk mengubah perilaku, ubahlah perasaan. Dan untuk mengubah perasaan, ubahlah pikiran.

  5. Kesadaran adalah kunci. Untuk mengelola pikiran, perasaan, dan perilaku, kita harus menyadarinya terlebih dahulu.

  6. Hasil adalah hak prerogatif Allah. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin, tetapi hasilnya berada di tangan Allah.

  7. Jangan mengandalkan diri sendiri. Mintalah pertolongan kepada Allah, Sang Pemilik Hati, untuk menguatkan kita dalam mengelola pikiran dan perasaan.

Latihan: Memilih Pikiran

Langkah sederhana yang diajarkan adalah latihan memilih pikiran:

  1. Situasi: Identifikasi apa yang sedang terjadi.
  2. Perasaan lama: Akui perasaan negatif yang muncul.
  3. Pikiran lama: Identifikasi pikiran yang mendasari perasaan tersebut.
  4. Pikiran baru: Ubah makna pikiran lama menjadi lebih positif.
  5. Perasaan baru: Rasakan perasaan positif yang muncul dari pikiran baru.

Kesimpulan

Perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Kesadaran diri adalah kunci dari Inner Game. Dengan mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan, kita dapat menciptakan perubahan yang nyata dalam hidup kita.

🌟 Motivasi:
Jangan takut untuk memulai. Latihlah diri Anda untuk selalu sadar memilih pikiran terbaik dalam setiap situasi. Dengan membangun pondasi batin yang kokoh, kita tidak hanya mengubah diri tetapi juga memberi dampak positif bagi orang lain.

"Ketika kita menguasai diri sendiri, dunia pun akan merasakan dampaknya."
Siapkah Anda untuk bertransformasi?


Berhenti Menyiksa Diri dengan Pikiran Berlebihan — Saatnya Hidup Tenang dan Penuh Keyakinan

Dari Pikiran yang Kusut, Menuju Hati yang Tenteram Bismillah… Pernahkah kita merasa lelah, bukan karena tubuh, tetapi karena pikiran yang ...

Popular Posts